Nasional

Jokowi Beri Insentif untuk Tenaga Medis yang Menangani Covid-19

apahabar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah menyiapkan insentif senilai Rp 5 juta hingga…

Featured-Image
Tenaga medis berada di dekat ruang perawatan Nusa Indah yang dilengkapi dengan ruangan isolasi untuk pasien COVID-19 di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu (11/03). Foto-Antara/Fikri Yusuf

bakabar.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan pemerintah menyiapkan insentif senilai Rp 5 juta hingga Rp 15 juta per bulan bagi dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya terlibat dalam penanganan pasien COVID-19.

“Kemarin kita telah rapat dan telah diputuskan, telah dihitung oleh Menteri Keuangan bahwa akan diberikan insentif bulanan kepada tenaga medis,” kata Jokowi di sela meninjau penyiapan Wisma Atlet Kemayoran menjadi rumah sakit darurat untuk penanganan Covid-19.

“Dokter spesialis akan diberikan Rp 15 juta, dokter umum dan gigi akan diberikan Rp 10 juta, bidan dan perawat Rp 7,5 juta, dan tenaga medis lain akan diberikan Rp 5 juta. Dan diberikan santunan kematian Rp 300 juta. Ini hanya berlaku untuk daerah yang menyatakan tanggap darurat,” ia menambahkan.
​​​​​​
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan sampai saat ini ada enam dokter yang dilaporkan meninggal diduga akibat Covid-19. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan ada 25 tenaga medis di Jakarta yang positif terserang Covid-19 dan satu di antaranya meninggal dunia.

Saat ini setidaknya sudah ada sembilan pemerintah provinsi/kota/kabupaten yang menetapkan status tanggap darurat Covid-19, yakni Provinsi DKI Jakarta, Kota Depok, Provinsi Daerah Khusus Yogyakarta, Kota Bogor, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Banten, Provinsi Kalimantan Timur, Provinsi Kalimantan Barat, dan Provinsi Jawa Barat.

Pemerintah menyiapkan dana Rp 118,3 triliun sampai Rp 121,3 triliun untuk mengatasi penularan Covid-19. Dana itu berasal dari realokasi belanja kementerian/lembaga sebanyak Rp 62,3 triliun serta transfer ke daerah dan dana desa Rp 56 triliun sampai Rp 59 triliun.

Pemerintah mengalokasikan Rp 38 triliun dari dana tersebut untuk program pendidikan, jaringan pengaman sosial, dan kesehatan serta Rp 6,1 triliun untuk asuransi bagi tenaga medis yang menangani Covid-19.

Kementerian Keuangan juga sedang meninjau ulang anggaran Rp3,3 triliun yang diajukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Pemerintah pun mendesain ulang dana desa sehingga desa yang terpapar Covid-19 mendapat tambahan dana sehingga penanganan BNPB menjangkau desa.

Hingga Minggu (22/03), ada 514 kasus positif COVID-19 di Indonesia dengan perincian 437 orang dalam perawatan, 29 orang sembuh, dan 48 orang meninggal dunia.

Pasien COVID-19 tersebar di di DKI Jakarta (307), Jawa Barat (59), Banten (47), Jawa Timur (41), Jawa Tengah (15), Kalimantan Timur (9), Yogyakarta (5), Kepulauan Riau (4), Bali (3), Sulawesi Tenggara (3), Sumatera Utara (2), Kalimantan Barat (2), Kalimantan Tengah (2), Sulawesi Selatan (2), Papua (2), Riau (1), Lampung (1), Kalimantan Selatan (1), Sulawesi Utara (1), dan Maluku (1).(Ant)

Editor: Aprianoor



Komentar
Banner
Banner