Tak Berkategori

Jerit Terakhir Korban Pertikaian Maut di Pasar Lama Banjarmasin

apahabar.com, BANJARMASIN – Perkelahian maut bikin geger warga Pasar Lama, Banjarmasin, Minggu (12/12) dini hari. Seorang…

Featured-Image
Warga mengevakuasi IY yang pada akhirnya mengembuskan napas terakhir di IGD RSUD Ulin Banjarmasin. Foto: Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN – Perkelahian maut bikin geger warga Pasar Lama, Banjarmasin, Minggu (12/12) dini hari.

Seorang pemuda berinisial IY, 30 tahun, meregang nyawa dalam perkelahian tak seimbang tersebut.

Warga menemukan IY tergeletak bersimbah darah di tepi jembatan. Tangannya masih menggenggam sebilah senjata tajam.

Penemuan jasad IY sontak memantik perhatian para pengendara jalan dan warga sekitar yang hendak menolongnya.

“Waktu tahu pas ada kerumunan di jembatan, setelah didekati masih masih bergerak-gerak,” kata seorang warga tak jauh dari lokasi penemuan.

Saat ditemukan warga, tubuh IY sudah basah. Bukan air, melainkan dari darah yang keluar dari bekas luka menganga di sekujur badannya. Pantauan bakabar.com, bekas darah korban berceceran di sisi jalan.

Sebelum ditemukan terkapar, IY dilihat warga tengah beradu sajam dengan beberapa orang di kawasan Pasar Lama.

Sesaat setelahnya terdengar jeritan minta ampun sebelum akhirnya IY ditemukan tergeletak di tepi jembatan.

“Ya kami kaget, ada orang teriak-teriak minta ampun begitu,” ujar saksi lainnya.

Dibantu relawan, warga segera melarikan IY ke IGD RS Ulin Banjarmasin. Nahas, nyawanya tak tertolong. Korban IY meninggal akibat luka bacok di kepala dan luka tusuk di dada.

Kapolsek Banjarmasin Tengah, Kompol Susilo mengonfirmasikan pengejaran terduga pelaku tengah dilakukan jajarannya.

"Ya, kita sedang penyelidikan," kata Susilo, dihubungi terpisah.

Sejumlah saksi sebelumnya telah mengonfirmasikan jika penyerang IY berjumlah lebih dari satu.

“[Diduga] kakak beradik, setelah kena serang, korban lari hingga akhirnya terjatuh di jembatan,” ujar seorang saksi di lokasi.

Perkelahian Maut di Banjarmasin, Seorang Pria Meregang Nyawa

Dilengkapi oleh Riyad Dafhi Rizki

Komentar
Banner
Banner