Kalsel

Jerit Keluarga Korban Pembunuhan Brutal di Gambah HST

apahabar.com, BARABAI – 28 Desember mendatang, genap lima bulan kasus pembunuhan Didi Rahman (45) di Desa…

Featured-Image
Lima bulan sudah Herlan terduga pembunuh Didi di Desa Gambah, Kabupaten HST buron. Foto: Ist

Herlan menghabisi Didi tak lain tetangganya sendiri hanya karena permasalahan sepele.

Pembunuhan Didi bermula pada Rabu 28 Juli ketika istri Herlan dalam keadaan mengaduh datang ke rumah Didi.

"Herlan mengamuk," ujar Istri Herlan kepada Didi yang saat itu sedang asyik mencabut uban di pintu rumahnya.

Rumah keduanya hanya terpisah oleh jalan saja. Hanya, rumah Didi agak menjorok ke dalam.

Tak lama berselang, datang Herlan dengan parang terhunus. Gelagatnya seperti dalam pengaruh minuman keras.

"Sudah jangan ribut-ribut, malu dilihat tetangga," ujar Didi seraya menenangkan Herlan.

Tak disangka, Herlan justru menebaskan parangnya ke tengkuk belakang leher, pinggang, hingga bahu Didi.

Usai menghabisi Didi, Herlan kembali pulang. Berselang kemudian, jejaknya menghilang di balik rimbunnya hutan belakang rumahnya.

Sementara, Didi tergeletak bersimbah darah. Teriakan istri Didi lalu menggegerkan warga yang sedang menggelar hajatan pernikahan tak jauh dari rumahnya.

Seorang warga yang berada di hajatan pernikahan sempat berpapasan dengan Herlan.

Kala itu Herlan berkata, "Ayo dan lihat, Didi sudah kubunuh."

Didi sejatinya sempat dilarikan warga ke puskesmas terdekat. Nahas, nyawanya tidak tertolong lantaran kehabisan darah.

Didi meninggalkan seorang istri dan anak yang masih berusia 9 tahun. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi orang tuanya.

Residivis

Terungkap! Pembunuh Brutal di Gambah HST Punya Ciri Khusus di Tubuhnya

Selama hidup, Didi dikenal tidak pernah berbuat masalah. Lain halnya Herlan yang dikenal suka menantang berkelahi warga jika mabuk.

Perangai buruk tersebut diperkuat dengan status Herlan yang merupakan seorang residivis.

Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:

HALAMAN
1234


Komentar
Banner
Banner