News

Jemput Bola Vaksin Campak, Januari DKI Jakarta ‘Zero Cases’

Jemput bola vaksinasi campak tengah dilakukan setahun terakhir. Pemprov DKI fokus pada pemukiman kumuh dan padat penduduk.

Featured-Image
Ilustrasi ruam kemerahan yang menunjukkan gejala campak dan cacar air (Foto: dok. Hello Sehat)

bakabar.com, JAKARTA - Penyebaran penyakit campak yang disinyalir lebih cepat dan mematikan daripada covid19 membuat Dinas Kesehatan DKI Jakarta gerak cepat lakukan pencegahan.

Jemput bola vaksinasi campak tengah dilakukan sejak setahun terakhir. Pemprov fokus pada pemukiman kumuh dan padat pendudukdi DKI Jakarta agar berhasil menekan angka campak. 

Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ngabila Salama menerangkan jika kasus campak di Ibu Kota sempat naik pada pertengahan 2022. Tetapi kasus ini turun pada Desember 2022 karena vaksinasi campak. 

Baca Juga: Dinkes DKI Percepat Imunisasi Campak di Kawasan Padat Penduduk

Sementara itu, pada Januari 2023 Dinkes DKI Jakarta belum mendeteksi kasus campak pada bulan Januari. Ia menerangkan kemungkinan besar ini disebabkan oleh cakupan vaksinasi campak yang menyentuh angka 95%. 

"Desember sudah ada tren penurunan, sebelumnya mulai meningkat di Juli sampai November 2022,” jelasnya pada Jumat (27/1)

“Kalau bulan ini (Januari 2023) belum ditemukan campak di Jakarta,” imbuhnya lagi.  

Baca Juga: Kasus Campak di Indonesia Meningkat, Apa Bedanya dengan Cacar Air?

Kasus campak di DKI Jakarta sempat alami peningkatan jadi 253 kasus tahun 2022, karena surveilans dan cakupan imunisasi campak rubella yang menurun selama pandemi 2020-2022.

Target cakupan vaksin minimal 95% pun pada tahun 2020 tidak tercapai. Berdasarkan catatan Dinkes DKI Jakarta cakupan vaksin pada 2020 hanya 85% untuk usia di bawah dua tahun. 

Cakupan vaksin yang tidak merata menjadi penyebab terjadinya peningkatan kasus pada pertengahan tahun lalu. Minimnya vaksinasi pada penduduk di pemukiman kumuh yang kekurangan gizi dan sanitasi memadai juga jadi penyebab lain, mengapa campak lebih cepat menyebar. 

"Penularan campak sama seperti Covid-19, bahkan jauh lebih menular dan sangat cepat, melalui udara dan droplet lewat permukaan benda atau kontak langsung dengan kulit penderita," ungkapnya. 

Baca Juga: Kendalikan Penyakit Campak, Pemkot Surabaya Tingkatkan Cakupan Imunisasi Measles Rubella

Menangani hal tersebut pihaknya segera melakukan sosialisasi pada seluruh fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit daerah tentang bahaya campak. Himbauan vaksinasi juga gencar dilakukan. 

Kini, Dinkes DKI masih melakukan vaksinasi jemput bola dengan mendatangi pemukiman padat penduduk untuk menekan penyebaran campak. Warga juga bisa menikmati fasilitas vaksinasi ini pada layanan kesehatan terdekat seperti puskesmas atau RSUD.

Editor


Komentar
Banner
Banner