bakabar.com, MARABAHAN – Nyaris tiga bulan berlalu, sistem buka tutup di ruas jalan nasional Desa Gampa Asahi, Kecamatan Rantau Badauh, akhirnya dihentikan sejak, Jumat (30/4).
Dijadwalkan penghentian sistem buka tutup di ruas jalan nasional sepanjang 2,8 kilometer tersebut dimulai pukul 11.00.
“Tepat 81 hari masa tugas, posko relawan buka tutup di Desa Gampa Asahi resmi dibubarkan,” jelas Camat Rantau Badauh, Juliannor Fatahillah, Kamis (29/4) malam.
“Dengan demikian, semua kegiatan pengaturan arus lalu lintas dalam rangka membantu mengurai kemacetan di wilayah Rantau Badauh juga dihentikan,” imbuhnya.
Keputusan itu diambil menyusul operasional Jembatan Sungai Salim di Kecamatan Mataraman, Banjar, sejak 26 April 2021.
Setelah Jembatan Sungai Salim rampung diperbaiki, arus lalu lintas angkutan berat yang melintasi Rantau Badauh berkurang drastis hingga mendekati 0 persen,” beber Juliannor.
“Selanjutnya kami berterima kasih atas dukungan semua pihak, terutama Bupati dan Wakil Bupati Batola kepada relawan. Sekaligus kami juga meminta maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan,” tandasnya.
Sistem buka tutup diberlakukan sejak 8 Januari 2021 untuk mengurai kemacetan parah di Gampa Asahi.
Sebelum buka tutup diberlakukan, pengemudi mobil membutuhkan waktu puluhan menit untuk melintas.
Bahkan bisa mencapai lebih dari 1 jam, seandainya terdapat truk yang amblas dan menghalangi jalan. Itu belum termasuk waktu untuk melakukan evakuasi kendaraan.
Peningkatan intensitas lalu lintas kendaraan berbagai jenis dan bobot di kawasan tersebut disebabkan kerusakan Jembatan Salim, setelah diterjang banjir.
Imbasnya ruas Jalan Marabahan-Margasari menjadi jalur utama semua jenis kendaraan menuju Banua Enam atau sebaliknya dari Banjarmasin.
Di sisi lain, konstruksi ruas jalan nasional di Gampa Asahi belum memadai. Ruas itu hanya selebar 4 meter dan dikhususkan kendaraan bertonase di bawah 10 ton.