Tak Berkategori

Jembatan Gantung di Desa Sungsum Nyaris Ambruk, PUPR Balangan Segera Perbaiki

apahabar, PARINGIN – Jembatan yang menjadi akses utama warga di Desa Sungsum, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten…

Featured-Image
Jembatan yang menjadi akses utama warga di Desa Sungsum, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Balangan, nyaris ambruk. Foto-Istimewa

apahabar, PARINGIN – Jembatan yang menjadi akses utama warga di Desa Sungsum, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Balangan, nyaris ambruk.

Nyaris ambruknya jembatan itu akibat sebagian talinya ada yang putus sehingga badan jembatan menjadi miring dan tidak dapat lagi dilintasi oleh motor maupun sepeda.

Kadis PUPR Balangan, Tuhalus, mengatakan awalnya jembatan itu mau diperbaiki karena sudah pada rusak lantainya.

"Memang kami sudah ada menerima laporan dari warga Desa Sungsum yang mengatakan jembatan mereka rusak dan minta perbaikan," ujar Tuhalus, Selasa (13/10).

Diakui Tuhalus, PUPR Balangan sudah mengajukan usulan untuk perbaikan jembatan dan usulan sudah mendapatkan persetujuan dari DPRD Balangan. Bahkan sebelum jembatan itu ambruk.

"Rencananya jembatan itu akan diperbaiki pada anggaran APBD Perubahan 2020 ini, tetapi terlebih dulu ambruk. Walau begitu, pengerjaannya tetap akan dilanjutkan karena jembatan ini akses vital bagi masyarakat di Desa Sungsum," katanya.

“Saya sudah periksa jembatannya, kondisinya memang dalam keadaan rusak parah. Oleh karena itu, jembatan akan segera kita perbaiki demi kenyamanan warga dalam mengangkut hasil pertanian dan perkebunan,” ujar Tuhalus.

Disampaikannya, awalnya PUPR Balangan menganggarkan Rp160 juta untuk renovasi jembatan. Sedangkan untuk pergantian, anggaran belum mencukupi.

Perbaikan dimaksud yakni renovasi jembatan menggunakan bahan yang ada. Penarikan tali dan perbaikan tiang penyangga juga akan dilakukan. Serta rehab lantai jembatan. Adapun panjang jembatan diperkirakan mencapai 50 meter lebarnya sekitar 1,5 meter.

Terpisah, Kades Sungsum, Aidi Rustam menyebutkan jembatan ini memang sudah lama rusak dan jembatan ini merupakan akses utama warga untuk mengangkut berbagai hasil pertanian dan perkebunan, makanya ketika jembatan itu rusak dan tidak dapat digunakan akan berdampak terhadap perekonomian warga setempat.

“Warga biasanya mengangkut hasil pertanian dan perkebunan melintasi jembatan ini. Apabila jembatan rusak, kami tak bisa mengangkut hasil bumi untuk dijual ke pasar,” ujar Aidi, sapaan Aidi Rustam.



Komentar
Banner
Banner