Bunga yang dijual Edi setiap hari dipasok langsung dari para petani bunga yang berasal dari Pakis dan Ngablak, Kabupaten Magelang setiap dua hari sekali.
"Sudah langganan, jadi mereka yang mengantar ke sini, ngambil dari daerah Magelang saja soalnya yang dekat jadi masih segar," kata Edi.
Sementara itu, seorang pembeli yang sedang berbelanja di lapak Edi, Nadia (26) mengatakan kedatangannya ke Pasar Rejowinangun pagi itu khusus hanya untuk membeli bunga tabur.
Baca Juga: Pedagang Bunga di Banyuwangi Ketiban Berkah Jelang Ramadan: Omzet Sehari Capai Sejuta!
"Mau ziarah ke makam nenek dan ayah, menyempatkan ambil cuti sebelum puasa soalnya sudah jadi tradisi keluarga," kata Nadia.
Nadia tidak merasa keberatan meski harga bunga tabur mengalami kenaikan hampir dua kali lipat, pasalnya, banyak orang yang tetap membutuhannya.
"Sebenarnya sudah tau kalau harganya pasti naik, tetapi sudah jadi tradisi, tidak apa-apa satu tahun sekali," katanya.
Ia juga tidak mengganti bunga tabur dengan jenis lain lantaran enggan repot membawa dan tidak ingin mengubah tradisi.
"Saya membeli 2 tambir, untuk ziarah ke makam leluhur-leluhur yang lain juga," tuturnya.