DPRD Kalsel

Jelang Ramadan, Legislator Kalsel Bantu Kebutuhan Stok Sapi Potong

Kebutuhan sapi potong di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan ditingkatkan menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2023.

Featured-Image
Kebutuhan sapi potong di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan ditingkatkan menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2023. Foto-Humas DPRD Kalsel

bakabar.com, BANJARMASIN - Kebutuhan sapi potong di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) akan ditingkatkan menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri tahun 2023.

Dasar itulah, Komisi II DPRD Kalsel menyambangi provinsi Jawa Timur (Jatim) sebagai salah satu gudang ternak berskala nasional.

Komisi II diwakili Fahrani, Ketua rombongan serta Norfajeri dan Iberahim Noor, menggandeng Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) Kalsel bertandang ke Dinas Peternakan Provinsi Jatim.

Menurutnya, Kalsel mempunyai pengalaman yang kurang baik pada tahun lalu, dimana kebutuhan sapi potong di Kalsel tidak tercukupi.

Akibatnya harga sapi potong melonjak tajam, hal itu disebabkan oleh kebijakan larangan mendatangkan sapi potong dari luar daerah karena sedang maraknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak.

"Kebutuhan sapi pada Idul Adha yang lalu mencapai 5000 ekor sapi, akan tetapi kemampuan peternak di daerah kita hanya mampu menyediakan sekitar kurang lebih 2000 ekor saja, yang mengakibatkan melonjaknya harga sapi," ujarnya.

Lebih lanjut, menjelaskan bahwa kedatangan pihaknya kali ini beserta rombongan Disbunak Kalsel, adalah untuk menyiapkan ketersediaan sapi potong, jelang Bulan Suci Ramadhan, Idul Fitri serta Idul Adha mendatang.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jatim, Iswahyudi menjelaskan, secara statistik nasional, sapi potong provinsi Jatim itu mencapai 4,9 juta ekor pada tahun 2022.

Sementara sapi perah sebanyak 305 ribu ekor, jadi jika diminta untuk mensuplai kebutuhan sapi potong ke Kalsel, pihaknya mengaku siap untuk memenuhi kebutuhan sapi potong di Kalsel.

Selanjutnya Iswahyudi menjelaskan, Jatim bukan tanpa masalah, tahun 2022 yang lalu PMK pertama kali ditemukan di daerah Jatim, hanya saja pihaknya serius menangani wabah tersebut, seperti pemberian vaksin pada sapi dan lain sebagainya.

"Kalsel tidak perlu takut mengambil sapi dari daerah Jatim, karena sapi kami yang nantinya akan dikirim, sudah terbebas dari PMK," ungkapnya.

Ditemui di akhir kegiatan, Fahrani kembali menyampaikan rasa optimistisnya untuk pemenuhan kebutuhan sapi potong di Kalsel pada tahun 2023 mendatang.

"Kita optimistis pemenuhan kebutuhan sapi potong tercukupi, selanjutnya kita rencanakan dari sekarang hingga 5 sampai 10 tahun mendatang, daerah kita sebagai penyangga Ibukota Negara baru, kita bisa swasembada pangan, khususnya daging sapi," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner