bakabar.com, JAKARTA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan (Kalsel) mulai memetakan kawasan banjir. Hal itu dilakukan seiring mulai terjadinya peralihan musim kemarau ke musim hujan.
"Antisipasi banjir, kita bersiap melakukan pemetaan daerah rawan untuk langkah mitigasi bencana," kata Kepala BPBD Tapin, Raniansyah seperti dilansir Antara, Minggu (22/10).
Berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) peralihan musim kemarau ke hujan diperkirakan pada Oktober 2023.
Baca Juga: 17 Hektare Lahan di Tapin Ludes Gegera Karhutla
Hal tersebut juga dirasakan di Kabupaten Tapin yang mengalami hujan dalam beberapa hari terakhir. Hujan juga turun secara merata di Kalsel.
Berdasarkan peta titik rawan milik BPBD pada 2022, potensi bencana banjir meliputi 22 desa dan kelurahan dari tujuh kecamatan.
Desa rawan banjir itu antara lain Desa Rantau Kanan, Kupang, Banua Halat Kiri, dan Banua Halat Kanan, di Kecamatan Tapin Utara, kemudian Desa Tamberangan, Lawahan, Tatakan dan Tandui di Kecamatan Tapin Selatan.
Baca Juga: Sirkuit Balipat Tapin Terbakar, 1 Hektare Lahan Hangus!
Selanjutnya Desa Bungur, Bungur Baru, Sabah, Linuh, Sabah, Timbung, Kalumpang, Rantau Bujur dan Banua Padang di Kecamatan Bungur, serta Desa Raya Belanti, Binuang, Karangan Putihm dan Pulau Pinang, di Kecamatan Binuang.
Selain itu banjir juga rawan pada Desa Miawa di Kecamatan Piani dan Desa Gadung dan Masta di Kecamatan Bakarangan.