Nasional

Jelang Imlek, Umat Konghucu di Sampit Mulai Menyucikan Tempat Ibadah dan Patung Dewa

Menjelang perayaan tahun baru cina atau imlek 2575, ummat Konghucu di Sampit, mulai menyucikan atau membersihkan tempat ibadah dan patung dewa.

Featured-Image
Pengurus Kelenteng Harmoni Kehidupan di Sampit, sedang melakukan proses menyucikan atau membersihkan tempat ibadah dan patung dewa serta dewi, sebagai persiapan menyambut perayaan Imlek 2575. Minggu (4/2/2024). Foto-apahabar.com/Ilhamsyah Hadi

bakabar.com, SAMPIT - Menjelang perayaan tahun baru cina atau imlek 2575, umat Konghucu di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalteng, mulai melakukan berbagai persiapan, salah satunya menyucikan atau membersihkan Tempat Ibadah dan Patung Dewa maupun Dewi.

Tradisi ini dilakukan setiap tahunnya, sebagai bentuk penghormatan serta membersihkan hati menyambut perayaan hari raya Imlek.

Untuk bahan campuran yang digunakan membersihkan tempat ibadah, altar maupun patung dewa menggunakan air kembang berbagai jenis dan daun matcho.

“Setiap tahun menjelang perayaan Imlek, membersihkan patung dewa merupakan kegiatan rutin yang wajib kami lakukan, karena untuk sembahyang, Kelenteng harus bersih, hal ini bertujuan dengan keinginan mendapatkan makna dan berkah di tahun depan agar lebih baik lagi," kata Wen Shi, Kelenteng Harmoni Kehidupan, Suhardi, Minggu (4/12/2024).

Selain menyucikan patung, para pengurus juga melakukan dekorasi tempat ibadah agar terlihat lebih menarik. 

Berdasarkan keyakinan Khonghucu, membersihkan Kelenteng dan menyucikan patung, bertujuan untuk menyambut keluarnya dewa dan dewi yang terbang kelangit untuk memberikan laporan selama di bumi, dengan harapan segala permohonan ummat dalam menyambut tahun baru akan mendapatkan berkah.

"Kami meyakini bahwa menyucikan atau membersihkan ini juga bermakna pembersihan hati para umat. Pencucian ini simbol membersihkan fisik, mental, dan nurani manusia untuk memasuki tahun baru nanti," jelasnya

Suharsi mengungkapkan, bahwa Imlek tahun 2575 pada tahun 2024 ini jatuh pada Shio Naga Kayu yang memiliki simbol kepribadian kreatif, inovatif dan adaptif, sehingga dapat menyesuaikan kondisi dan keadaan.

"Pada tahun ini tidak menutup kemungkinan akan ada perubahan. Karena tahun naga kayu ini kita di tuntut menjadi orang kreatif dan inovatif seiring kemajuan zaman, hal itu sangat kita butuhkan, dengan harapan berubah menjadi lebih baik dibanding tahun-tahun lalu," terang Suhardi.

Perayaan imlek pada tahun ini diperkirakan jatuh pada tanggal 10 Februari, sedangkan puncak perayaan Imlek atau Cap Go Meh akan digelar sekitar tanggal 14 Februari 2024.

"Semoga di tahun baru mendatang, toleransi antar umat beragama di Indonesia, khususnya Kotim, tetap terjaga dan bersatu, tidak memandang suku, ras maupun agama, kita adalah bersaudara," pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner