bakabar.com, PALANGKA RAYA – Semenjak maraknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) membuat pedagang sapi di Kota Palangka Raya, Kalteng, mengeluh lantaran sulitnya mendapatkan pasokan sapi.
Pasokan sapi itu untuk keperluan dijual menjelang Hari Raya Iduladha 2022.
Salah satu penjual sapi bernama Adi di Jalan Tjilik Riwut Km 9 Palangka Raya mengungkapkan, saat ini ia hanya mendapatkan pasokan sapi dari daerah Sulawesi dan Bima, Nusa Tenggara Barat, itupun dengan jumlah terbatas. Pasalnya pasokan dari daerah lain khususnya Pulau Jawa tidak bisa masuk.
Hal ini menurutnya, ada aturan yang harus dipenuhi sebelum sapi yang dikirim dari tempat asal harus melalui tahapan pemeriksaan kesehatan dan karantina guna mencegah penularan PMK.
“Untuk harga jual sapi saat ini berada di kisaran 17 juta lebih, mengingat sulitnya mendapatkan pasokan sapi, dan jenis sapi yang kita jual di sini hanya sapi bali,” terangnya.
Terkait daya beli masyarakat terhadap sapi saat ini, Adi menyebutkan bahwa biasanya mendekati Hari Raya Kurban akan lebih meningkat seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
“Biasanya seminggu sebelum Hari Raya Kurban, masyarakat banyak yang beli dan paling jauh ada yang datang dari Kasongan Kabupaten Katingan” bebernya.
Sementara itu, untuk jenis hewan kambing saat ini, Adi bilang mendatangkan dari daerah Pangkoh, Kabupaten Pulang Pisau untuk di jual di Palangka Raya.
Namun dalam penjualannya ia mengaku juga kesulitan, lantaran harga beli kambing sudah lumayan cukup tinggi yakni dikisaran 3 juta hingga 4 juta lebih.
“Untuk kambing, tahun ini kita tidak terlalu banyak selain harganya sudah tinggi, untuk ukuran kambingnya pun tidak terlalu besar,” pungkasnya.