bakabar.com, JAKARTA - Warga Cina dihebohkan dengan kehadiran Desa Hantu atau yang dikenal dengan Desa Houtouwan. Desa ini tidak dihuni manusia sama sekali dan hanya menyisakan bangunan-bangunan yang terbengkalai.
Desa Houtouwan terletak di pulau Shengshan, bagian dari Kepulauan Shengsi di lepas pantai timur Cina. Desa ini awalnya ditempati penduduk sejak tahun 1950-an yang mayoritas penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan dan petani.
Bahkan, pada tahun 1980- an Houtouwan pernah dijuluki sebagai desa nelayan yang makmur dengan 3.000 penduduk.
Namun pada tahun 1990-an, perubahan mulai terjadi. Penduduk desa pindah ke Cina Daratan (Mainland) untuk mencari pekerjaan dan sumber kehidupan yang lebih baik.
Pasalnya, desa tersebut memiliki kondisi ekonomi yang sulit, serta buruknya fasilitas Pendidikan. Ditambah dengan kawasannya yang sulit untuk dijangkau pengiriman barang kebutuhan pokok.
Hal tersebut mengakibatkan desa ini mulai kosong hingga pada akhirnya menjadi desa yang tak berpenghuni.
Berselimut Lumut Sejak Puluhan Tahun Ditinggalkan
Desa inipun resmi dikosongkan dan digabung menjadi desa terdekat pada tahun 2002. Puluhan tahun ditinggalkan, rumah dan bangunan kosong di desa tepi tebing yang menghadap ke laut itu tertutup oleh lumut dan tumbuhan merambat lainnya yang membuat rumah hingga jalanan terlihat menghijau.
Kendati ditutupi oleh lumut dan tumbuhan merambat, tidak menimbulkan kesan terbengkalai dan menyeramkan, justru Desa tersebut tampak indah dengan nuansa hijau yang menyegarkan mata.
Wisatawan pun mulai melirik desa ini untuk dijadikan sebagai obyek wisata. Akhirnya pemerintah kota setempat menetapkan tiket masuk bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Houtouwan.
Terbuka untuk Wisatawan
Biaya yang dikenakan 50 yuan atau sekitar Rp. 110 ribu per orang. Untuk menuju ke desa, Anda bisa naik kapal dari Pelabuhan di Hangzhou Bay dengan estimasi waktu perjalanan 2 jam untuk bisa sampai ke Desa Mati tersebut.
Para wisatawan yang berkunjung ke desa Houtouwan biasa nya untuk jalan-jalan dan mengabadikan momen keindahan nuansa hijau tersebut dengan berfoto.
Kepopuleran Desa Houtouwan ini telah mendukung Industri pariwisata Pulau Shengshan. Beberapa penginapan baru mulai bermunculan di sekitar pulau.
Menurut laporan berita lokal, desa tersebut kedatangan 90.000 pengunjung pada tahun 2021 dan menghasilkan US$470.000 atau sekitar 7,1 miliyar untuk pulau itu.
Kepulauan Shengsi yang terletak sekitar 40 mil dari Shanghai adalah satu-satunya pulau yang resmi dinyatakan sebagai Area Pemandangan Nasional di Cina.
Dengan lebih dari 400 pulau, kepulauan ini merupakan destinasi tempat liburan akhir pekan yang terkenal dari Shanghai.
Shengshan adalah pulau paling timur dan, bersama dengan Pulau Gouqi yang berdekatan, terkenal dengan makanan lautnya. Di pulau ini juga terdapat peternakan ikan terbesar di Cina.
Bagaimana, tertarik untuk mengunjungi Pulau Hantu ini?