bakabar.com, MARABAHAN – Berusaha meminimalisir dampak negatif asap, Palang Merah Indonesia (PMI) Barito Kuala berbagi ratusan masker di sekitar kawasan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).
Titik api di Batola sebenarnya sempat berkurang hingga bahkan menghilang, menyusul hujan yang cukup deras di akhir Agustus 2019.
Namun dalam sepekan terakhir, titik-titik api tersebut kembali membara. Terutama di Jalan Tarutan dan Kompleks Galam Raya di Kecamatan Marabahan, serta Desa Jejangkit Barat dan Jejangkit Timur di Kecamatan Jejangkit, Senin (02/09).
Berbarengan dengan usaha Tim Penanggulangan Karhutla memadamkan api, PMI juga turun tangan. Bukan ikut menyiramkan air, melainkan membagi ratusan masker kepada masyarakat sekitar.
“Kami mengambil ranah kesehatan dengan pembagian masker. Tak kurang 600 masker dibagikan kepada warga di sekitar lahan yang terbakar di Marabahan, termasuk petugas dari Tim Penanggulangan Karhutla,” papar Kepala Markas PMI Batola, Budi Arif, Selasa (3/9).
“Sementara di Jejangkit yang sampai sekarang masih dikelilingi api, kami menyerahkan 500 masker,” imbuhnya.
Karhutla di Jejangkit sendiri sudah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir. Tercatat sudah 20 warga dirawat di Puskemas Jejangkit, karena mengidap Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA).
“Agar jumlah korban tidak bertambah, PMI Batola juga mengimbau masyarakat untuk selalu menggunakan masker ketika beraktivitas di luar rumah,” jelas Budi.
“Andai situasi semakin parah, PMI Batola sudah memiliki rencana mengoperasikan mobil klinik keliling,” tegasnya.
Belum diketahui luasan lahan yang terbakar di Jejangkit. Namun kebakaran melanda mulai Handil 8 hingga 15 di Jejangkit Barat dan Jejangkit Timur.
“Sampai sekarang masih terdapat sisa-sisa api. Namun semua masih dapat dikendalikan Tim Penanggulangan Karhutla,” jelas M Mujiburrahman, Camat Jejangkit.
“Kami disokong Tim Penanggulangan Karhutla yang terdiri dari Polsek dan Koramil Jejangkit, Manggala Agni Kemenhut Regional Kalimantan Selatan, BPBD Kalsel dan Batola, serta Masyarakat Peduli Api Jejangkit,” tambahnya.
Mengingat cuaca panas yang diprediksi masih berlangsung hingga pekan-pekan selanjutnya, masyarakat sekitar pun diminta mengantisipasi penyebab kebakaran lahan.
“Kami terus mengimbau agar warga tidak membakar lahan, atau merokok di areal lahan yang mudah terbakar,” beber Mujiburrahman.
“Seandainya menemukan titik api, warga diminta segera menghubungi Tim Penanggulangan Karhutla yang bermarkas di Polsek Jejangkit,” tandasnya.
Baca Juga:Sambut Pemindahan Ibu Kota, Ratusan Tukang di Batola Disertifikasi
Baca Juga: Panjat Pohon Alpukat, Kakek di Banjarbaru Tewas Misterius
Baca Juga: Penurunan Debit Air Baku PDAM Tala
Baca Juga: Meriah, Ribuan Siswa Rayakan HUT ke-54 Smada Tanpa Kantong Plastik
Reporter: Bastian AlkafEditor: Ahmad Zainal Muttaqin