bakabar.com, JAKARTA – Ketua Pelaksana Istighosah Jawara Se-Jabodetabek, Damin Sada menyuarakan doa-doa untuk Anies Baswedan supaya menang Pilpres 2024.
Dia beranggapan, saat ini sudah seharusnya Anies Baswedan bisa memimpin lebih luas lagi setelah usai tak menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
“Ini bukan kampanye tapi doa supaya Anies bisa mimpin bangsa Indonesia,” ujarnya dalam Istighosah Jawara Se-Jabodetabek di Taman Balaikota DKI Jakarta, Kamis (13/10).
Dalam sambutannya, Damin mengungkapkan makna seorang Jawara, diperuntukkan kepada mereka yang bukan cuma jago berkelahi. Namun, makna seorang jawara melebihi dari definisi tersebut.
Lebih lanjut, Damin menyebut jawara sebagai orang yang pintar dan punya kelebihan. Dia mencontohkan seperti ahli hukum dan ahli teknologi sebagai bagian dari seorang jawara. Termasuk di antaranya memiliki jiwa kepemimpinan juga jawara.
“Maka dari itu, Anies Baswedan juga seorang jawara,” ujar Damin yang juga seorang Jawara asal Bekasi.
Kepemimpinannya di DKI Jakarta juga bisa disebut sebagai kemenangan. Sejumlah kemenangan yang telah dicapainnya adalah ketika Anies Baswedan berhasil menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama 5 tahun.
Lebih dari itu, kemenangan seorang pemimpin bukan dinilai dari sosoknya yang terpilih oleh masyarakat. Sebab, selama ini banyak ditemui yang terpilih, tapi tidak sampai selesai.
“Menang itu ketika memimpin sampai selesai,” kata Damin.
Kepada pihak yang sering menyerang Anies, Damin menegaskan agar setelah Anies memimpin sebagai Gubernur DKI Jakarta agar tidak disalah-salahkan. Karena berdasarkan pengamatannya, kepemimpinan yang dilaksankan Anies sudah dengan sangat benar.
“Jangan sampai yang salah jadi benar dan yang benar jadi salah,” tutupnya.
Sebelumnya, Partai NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres untuk pemilu 2024.
Pengumuman tersebut, disampaikan oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai NasDem, Surya Paloh, di Ballroom NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10).
Alasan NasDem memilih Anies Baswedan sebagai capres adalah karena partai memutuskan untuk mencalonkan sosok terbaik untuk memimpin Indonesia.
