Selama ini, Syarifah tidak pernah bepergian jauh seorang diri. Apalagi tanpa sepengetahuan orang tua.
Habib Muhdar menduga Syarifah Zahrah pergi atas rencana oknum, juga menyayangkan sikap sang bapak angkatnya, Sobari yang berada di Banjarmasin.
“Ini kami menduga sudah direncanakan, dan kenapa Sobari semudah itu menguruskan tiket pesawat Syarifah tanpa sepengatuan orang tua,” kecewa Habib.
Sementara, Kapolsek Pulau Laut Tengah, Iptu Sahropi, melalui Kanitreskrim Bripka Ismail langsung meneruskan laporan ortu Syarifah ke Markas Polres Kotabaru untuk diatensi kapolres langsung.
“Kami menerima laporan itu, sekitar pukul 16.00 Wita,” ujar Ismail, kepada bakabar.com, Senin sore.
Bak gayung bersambut, Kasat Reskrim Polres Kotabaru, AKP Abdul Jalil langsung menerjunkan Tim Buru Sergap (Buser).
“Anggota masih lidik. Saya juga sudah perintahkan Tim Buru Sergap (Buser) Macan Bamega untuk cek ke keluarganya, atau pelapor,” tegas Jalil, dihubungi bakabar.com, Senin malam.
Ortu Angkat
Hari kelima pencarian, Siti Fatimah menerima informasi keberadaan Syarifah.
Jejak perempuan berparas putih itu mulai terendus berada di luar pulau.
Baca selengkapnya di halaman selanjutnya:
