bakabar.com, BANYUWANGI - Tragedi kematian RS (18), remaja asal Kelurahan, Kecamatan Giri, Kabupaten Banyuwangi, menyisakan kejanggalan bagi keluarga besarnya.
Ayah korban, Abdul Somad (43) menerangkan berdasarkan pemeriksaan medis di sekujur tubuh korban ditemukan beberapa luka lebam di bagian dada dan punggung.
"Sementara hasil rontgen bagian kepala, terdapat luka retak di bagian tengkorak belakang. Terus salah satu gigi atas anak saya ada yang lepas," katanya saat ditemui bakabar.com di rumahnya, Selasa (6/6).
Baca Juga: Remaja di Banyuwangi Tewas Saat Latihan Silat, Keluarga Lapor Polisi
Somad menyesalkan kejadian tewasnya anaknya tersebut. Terlebih, saat ujian kenaikan sabuk ia mendapatkan kabar tidak ada pelatih pendamping saat ujian kenaikan sabut tersebut. Aktivitas tersebut hanya dipantau oleh senior perguruan.
Karena itu, ia berharap agar perguruan tempat anaknya mengikuti latihan bisa bertanggung jawab atas kematian RS yang masih duduk di bangku kelas 2 SMK.
"Apalagi sampai saat ini kami belum mendapatkan cerita kronologis pasti atas musibah yang menimpa anak kami," katanya.
"Ini bukan problem kecil, sampai merenggut nyawa juga," tambahnya.
Baca Juga: Senyapnya Penangkapan Advokat Terduga Teroris di Banyuwangi
Untuk itu, mengenai kejadian kematian korban, pihak keluarga sudah menyerahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
"Kami telah melaporkan kejadian ini ke Polresta Banyuwangi," pungkasnya.
Sementara Kasatreskrim Polresta Banyuwangi, Kompol Agus Sobarnapraja mengatakan polisi telah menindaklanjuti laporan atas kematian salah satu anggota perguruan silat tersebut.
"Saat ini dalam tahap pemeriksaan saksi-saksi. Sementara masih 7 saksi yang kami periksa. Baru setelah semua lengkap, kita gelar perkara," jelasnya.