Penangkapan Terduga Teroris

Senyapnya Penangkapan Advokat Terduga Teroris di Banyuwangi 

SEORANG warga Desa Gladak, Banyuwangi berinisial S (41) ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Featured-Image
Ilustrasi Densus 88. Foto via Warta Kota

bakabar.com, BANYUWANGI - Seorang warga Desa Gladak, Banyuwangi berinisial S (41) ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Penangkapan pria yang berprofesi sebagai advokat tersebut terjadi pada Sabtu (3/6).

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Banyuwangi Mohamad Luthfi mengatakan sesuai informasi yang diperolehnya pria berinisial SN itu ditangkap di kantor At-Taubah Law Office, Jalan Sritanjung Dusun Susukan Kidul, RT03/01 Desa Gladag, Banyuwangi.

"Kami mendapat informasi terkait dengan penangkapan (terduga terlibat jaringan terorisme) inisial SN dari kepolisian," kata Luthfi kepada bakabar.com Senin (5/6). 

Baca Juga: 3 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88, Terafiliasi Al-Qaeda

Menurut keterangan luthfi, SN yang diduga terlibat jaringan terorisme itu juga memiliki lembaga pendidikan non-formal. Yakni Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) At-Taubah yang berdiri sejak 2019 silam.

"Hampir seribu orang yang belajar di PKBM At Taubah milik yang bersangkutan,"jelas Luthfi.

Banyuwangi
Plt kepala Bakesbangpol Kabupaten Banyuwangi Muhamad Lutfi memberikan wawasan kebangsaan kepada tenaga pengajar milik terduga teroris SN. bakabar.com/Mohamad Abdul

Hasil penelusuran bakabar.com, penangkapan terduga jaringan teroris tersebut ditangkap Densus 88 Antiteror begitu cepat dan senyap. Sementara
merebaknya informasi penangkapan SN oleh pasukan elit Polri di Desa Gladak, membuat warga sekitar terkejut. Sebab selama ini SN tidak tampak bertingkah atau melakukan hal yang mengarah kepada terorisme.

Baca Juga: [Habar News] Kapolda Minta Bantuan Densus 88 Dalam Kasus MUI

Meski demikian, aktivitas belajar-mengajar di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) masih terus berjalan. Bahkan, Kesbangpol bersama Dinas Pendidikan Banyuwangi mengumpulkan para tenaga pengajar untuk memberi wawasan kebangsaan oleh kepolisian, TNI dan Pemkab Banyuwangi.

"Tadi kami tanyakan satu per satu, tidak ada hal yang mengarah untuk berbuat  yang bertentangan dengan NKRI dan Pancasila," pungkasnya.

bakabar.com sudah mencoba menghubungi Kepala Operasi  Densus 88 Kombes Aswin Siregar, namun belum ada balasan. 

Editor


Komentar
Banner
Banner