News

JAK Kembali Berulah, Diduga Lakukan Penganiayaan Terhadap Wanita!

James Arthur Kojongian (JAK), Wakil Ketua DPRD Sulut, kembali menjadi sorotan. Sempat viral kepergok bersama selingkuhan beberapa tahun lalu, kini politisi Part

Featured-Image
James Arthur Kojongian (JAK). Foto-net

bakabar.com, BANJARMASIN - James Arthur Kojongian (JAK), Wakil Ketua DPRD Sulut, kembali menjadi sorotan. Sempat viral kepergok bersama selingkuhan beberapa tahun lalu, kini politisi Partai Golkar itu kembali bikin heboh.

Minggu (9/4) malam, beredar di media sosial, video diduga JAK, sedang cekcok dengan seorang wanita. JAK diduga telah melakukan penganiyaan kepada seorang wanita.

Hal ini diketahui dari unggahan @lambeturahkawanua di Instagram.

Baca Juga: Viral Video JAK, Ini Tanggapan Sang Istri Michaela Paruntu

Dalam video yang beredar, tampak seorang pria mengenakan kaos hitam dengan celana pendek. Ia diduga adalah James Arthur Kojongian (JAK).

"Anda berapa kali telah memukul saya hari ini? Berapa kali?" tanya wanita tersebut.

"Jangan seperti itu," jawab JAK.

Kemudian, JAK tampak masuk ke sebuah kamar. Sang wanita pun masih merekam JAK.

"James Arthur Kojongian, wakil ketua DPRD. Iya saya bawa pisau, anda tampar saya kan? Anda tampar saya saat saya sedang tidur," ujarnya lagi dengan suara tangis.

JAK lantas meminta sang wanita untuk diam.

"Letakkan pisaunya terlebih dahulu," kata JAK.

Disebutkan wanita itu, alasan ia memegang pisau tersebut untuk melindungi dirinya.

"Ini untuk self defence," ujar wanita tersebut.

Rekaman Suara JAK Beredar

Kemudian, dalam video selanjutnya diduga rekaman suara JAK beredar.

"Kita ini anggota DPR. Tidak ada yang berani sama kita. Anda silakan beri tahu mereka, tangkap saya kalau mereka berani," ujar JAK dalam rekaman tersebut.

Bukti Penganiayaan

Dalam unggahan tersebut, ada pula bukti penganiayaan yang diduga dilakukan JAK kepada wanita yang merekam video tersebut.

Melalui Instagram Stories pribadinya, wanita yang diduga menjadi korban penganiyaan JAK ialah Dinda Wardhani.

"Saya sudah cukup tahan dengan perilaku kasar dan manipulatif. Pelecehan fisik dan mental. Tindakan memalukan yang dilakukan oleh sosok pemimpin," ujar Dinda Wardhani sembari menyematkan akun Instagram DPR RI dan Golkar Indonesia.

"Dipukul, ditendang, diinjak, ditampar, diancam, diteriakkan. Orang ini bahkan tidak merasa bersalah atas apa yang dia lakukan. Bukti masih banyak," ujarnya lagi.

Menurutnya, seseorang yang mentalnya kasar tidak duduk di posisi legislatif.

"Seseorang dengan mentalitas kasar seperti itu seharusnya tidak duduk di posisi legislatif. Mereka harus duduk di penjara. Saya akan melaporkan semua ini ke polisi," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner