bakabar.com, JAKARTA - Aspar Jaelolo mengaku senang setelah mengantongi medali emas pada Kejuaraan Dunia Panjat Tebing (IFSC Climbing World Cup) seri Jakarta yang digelar 24-26 September 2022 di SCBD Park Sudirman Jakarta.
"Yang pasti senang karena bisa memberi medali emas di negara sendiri. Apalagi jadi tuan rumah kita kan, senang sekali ngasih medali emas apalagi finalnya itu ditonton ribuan orang masyarakat Indonesia," terang Aspar.
Kategori speed putra sukses menciptakan prestasi pada laga final. Dua orang Atlet Indonesia, Kiromal Katibin dan Aspar Jaelolo membuat All Indonesian Final.
Dinding vertikal setinggi 15 meter jadi saksi betapa hebatnya duel dua orang speed climber terbaik di dunia bertarung untuk jadi yang tercepat.
Final itu sendiri dimenangkan oleh Aspar dengan waktu 5,39 detik sedangkan Kiromal yang terpeleset harus puas membawa medali perak dengan torehan waktu 5,75 detik.
Target Pecahkan Rekor Dunia Belum Tercapai
Catatan baik ini sesuai dengan target sang pelatih Hendra Basir, yaitu menciptakan All Indonesian Final, mengambil medali emas di IFSC, jadi juara umum secara keseluruhan dan memecahkan rekor dunia. Hanya target terakhir yang belum tercapai yaitu memecahkan rekor dunia speed climbing di bawah 5 detik.
"Lawan teman sendiri juga targetnya pelatih, sama sama indonesia final targetnya, ada beberapa target pelatih, pecah rekor dunia, mengambil juara satu di situ, juara umum secara keseluruhan pengumpulan poin, cuma satu yang ga tercapai pecahin rekor," jelas Aspar.
Beberapa target pelatih yang sudah tercapai meliputi, juara umum nasional tim speed, juara dunia overall, untuk tim putra Veddriq Leonardo juara umum, runner up dipedang oleh Kiromal Katibin, dan medali emas di seri terakhir dimenangkan Aspar Jaelolo.
"Sebelumnya 5,09 detik itu masih di pegang Katibin, target itu 4 detik ingin menjadi pemanjat tercepat, laki-laki pertama yang memanjat di bawah 5 detik targetnya Bang Hendra," ujar Aspar.
Turnamen Internasional Semakin Banyak
Untuk kompetisi terdekat yang akan dihadapi tim Panjat Tebing akan berlangsung satu minggu lagi di Seoul, Korea Selatan. Aspar cs juga bertekad memecahkan rekor dunia di ajang Olimpiade Paris 2024 mendatang.
"Sekarang lagi persiapan kesana, terus maju targetnya kan medali Paris di 2024, sekarang kita udah di jalannya, untuk tim putri pun sama juga sekarang udah di trek juga, dibabak kualifikasi kita lihat sendiri kan ada Desak Made Rita Kusuma Dewi itu peringkat satu," kata Aspar.
Dalam meraih target, tim panjat tebing Indonesia tetap berhati-hati karena resiko yang dihadapi adalah terjatuh saat bertanding, walau secara catatan waktu yang ditempuh cukup kencang namun semua kendala tidak bisa hindari jika tidak berhati-hati.
"Karena beberapa masuk diputaran final semua cuma ya itu resiko kecepatan jatuh kan peringkat satu dibabak kualifikasi, 16 besar terjatuh kepleset ahirnya target di nomor putri lepas medali padahal itu masuk target juga karena udah peringkat satu secara catatan waktu unggul daripada negara-negara lain," tutup Aspar.