Tak Berkategori

Israel Peringatkan Dunia soal Presiden Baru Iran, Kenapa?

apahabar.com, JAKARTA – Israel mengutuk presiden baru Iran, Ebrahim Raisi. Negeri itu menilai Raisi adalah sosok…

Featured-Image
Naftali Bennett. Foto-Istimewa

bakabar.com, JAKARTA – Israel mengutuk presiden baru Iran, Ebrahim Raisi. Negeri itu menilai Raisi adalah sosok paling ekstrem dan berbahaya, terutama terkait nuklir Teheran.

“Presiden baru Iran, dikenal sebagai ‘Jagal Teheran’,” kata Menteri Luar Negeri Yair Lapid di Twitter, dikutip dari Arab News, Senin (21/6/2021).

“(Ia) adalah seorang ekstremis yang bertanggung jawab atas kematian ribuan orang Iran. Dia berkomitmen pada ambisi nuklir rezim dan kampanye teror globalnya,” ujarnya lagi seraya meminta dunia prihatin pada hasil tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri baru Israel Naftali Bennett menggambarkan kemenangan Raisi sebagai alarm untuk kesepakatan nuklir dengan Teheran. Sebagaimana diketahui, AS dan sejumlah negara tengah berdialog tentang kelanjutan perjanjian nuklir tahun 2015 (JCPOA) setelah dianulir Donald Trump di 2018.

“Pemilihan Raisi, menurut saya adalah kesempatan terakhir bagi kekuatan dunia untuk bangkit sebelum kembali ke perjanjian nuklir dan untuk memahami dengan siapa mereka berbisnis,” tegasnya.

Pemerintah baru Israel telah menyatakan keberatan dengan kebangkitan kembali kesepakatan nuklir 2015 antara kekuatan dunia dan musuh bebuyutannya, Iran. Israel melihat Iran yang bersenjata nuklir sebagai ancaman eksistensial.

Teheran membantah mencari senjata nuklir. Negara itu menyebut melakukan pengayaan

Raisi terpilih menjadi Presiden Iran, Jumat (19/6/2021). Ia berhasil mengalahkan ketiga lawannya itu dan mengamankan jabatan kedua tertinggi di negara itu hingga empat tahun ke depan.

Raisi menggantikan Hassan Rouhani setelah dua periode berturut-turut berkuasa. Ia mengalahkan tiga lawannya yakni Abdolnaser Hemmati, Mohsen Rezaei, dan Amir Hossein Ghazizadeh Hashemi.

Kemenangan Raisi telah diprediksi sebelumnya. Pria yang kerap menggunakan sorban hitam ini, sebagaimana ditulis AlJazeera adalah seorang sayyid, merujuk ke keturunan Nabi Muhammad SAW.

Mengutip BBC, Raisi sendiri merupakan seorang ulama berusia 60 tahun. Ia menjabat sebagai jaksa untuk sebagian besar karirnya.



Komentar
Banner
Banner