Hot Borneo

ISPA Melonjak, Dinas Kesehatan HSS Ungkap Penyebabnya

Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mengalami lonjakan akibat cuaca panas ekstrim disusul Karhutla.

Featured-Image
Ilustrasi Penyakit ISPA. Foto : iStock

bakabar.com, KANDANGAN - Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) mengalami lonjakan akibat cuaca panas ekstrim disusul Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) tahun ini.

Meminjam data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) HSS tahun 2023 sampai dengan September, sudah ada seluas 90,903 hektare penanganan lahan terbakar akibat Karhutla di Bumi Antaludin.

Rinciannya, Kecamatan Daha Barat 25,9 hektare, Daha Selatan 25,6 hektare, Kalumpang 13 hektare, Simpur 10 hektare, Daha Utara 6,6 hektare, Telaga Langsat 4 hektare, Kandangan 3,4 hektare, Sungai Raya 2,1 hektare, Angkinang 0,203 hektare, serta Padang Batung 0,1 hektare.

Sementara, untuk menanggapi lonjakan kasus ISPA, Dinas Kesehatan HSS telah mengeluarkan surat edaran Nomor 443.2/2117/P2P/Dinkes ditujukan kepada seluruh Puskesmas di wilayah setempat.

Kepala Dinas Kesehatan HSS Rasyidah menjelaskan, edaran tersebut sebagai respon terhadap kondisi cuaca kering dan panas akibat kemarau serta adanya Karhutla.

"Kami mengharapkan Kepala Puskesmas se-HSS dapat melaksanakan upaya pencegahan dan kewaspadaan dini terhadap ISPA," katanya, Sabtu (30/09).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan HSS dari Januari sampai Agustus, kasus ISPA 2023 sebanyak 11.584 dan tahun 2022 ada 10.258 atau mengalami lonjakan.

"Data terakhir, bulan Agustus 2023 ada sebanyak 1669 kasus ISPA. Sementara pada bulan yang sama tahun lalu ada 1634 kasus," ungkap Rasyidah.

Penyebab utama ISPA adalah virus dan bakteri, disusul faktor lingkungan, di antaranya tingkat polusi udara tinggi, paparan asap rokok pasif, atau paparan zat kimia beracun.

Musim dingin dan perubahan cuaca tertentu dapat meningkatkan risiko ISPA karena saluran pernapasan menjadi lebih rentan.

Rasyidah mengungkapkan, ISPA merupakan penyakit yang dapat dicegah. Cara yang paling efektif yaitu vaksinasi pencegahan beberapa penyakit yang dapat menyebabkan ISPA, seperti influenza atau flu dan pneumonia.

Selanjutnya, kembali menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menjalankan protokol kesehatan dengan mencuci tangan mencegah penyebaran infeksi.

Kemudian, menjaga kebersihan lingkungan, makan makanan sehat dan rajin berolahraga, menghindari kerumunan, menggunakan masker, serta menghindari kontak dengan penderita ISPA.

"Terapkan etika batuk dan bersin, tutup dengan siku atau tisu bersih saat batuk atau bersin. Lalu buang tisu dengan benar setelah digunakan dan cuci tangan," tandasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner