bakabar.com, BANJARMASIN – Aksi ambil keuntungan (profit taking) oleh investor asing pada Rabu (18/1/2023) berpotensi mengancam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Pasalnya IHSG ditutup melemah sebesar -1 poin atau -0,02% ke level 6.765. Sektor basic materials, consumer cyclicals, technology, financials, bergerak negatif mendominasi penurunan IHSG.
Tercatat Investor asing melakukan aksi jual (net sell) sebesar Rp 205 miliar di pasar reguler. Tapi, di pasar negosiasi dan tunai, investor asing melakukan aksi beli (net buy) sebesar Rp 120 miliar.
“Tercatat sepanjang tahun 2023, investor asing mencatatkan aksi sell-off sebesar Rp5.47 triliun pada pasar saham dalam negeri,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya.
Aksi jual tersebut disebabkan oleh adanya ekspektasi pembukaan kembali (reopening) China yang membuat adanya peralihan dana asing.
Kabar beredar, pemerintah China memutuskan untuk mencabut kebijakan nol toleransi terhadap Covid-19 (Zero Covid-19).
“Apalagi kalau diperhatikan valuasi saham China cenderung murah dibandingkan dalam negeri, terpantau bahwa investor asing melakukan pembelian pada saham blue chip China. Hal ini membawa PE China menjadi 14,62x. Sementara, EPS growth indeks China sebesar 220,74 yuan,” ujarnya.
Bank sentral Jepang dikabarkan akan menaikan suku bunga dalam negeri untuk menghadapi tekanan inflasi yang terjadi dalam negaranya.
“Sampai dengan saat ini terpantau bank sentral tetap mempertahankan tingkat suku bunganya sampai dengan hari rabu kemarin,” ungkapnya.
Selain itu, mata uang USD – Yen telah naik sebanyak 2.7% pada hari Rabu (18/1) kemarin, sebelum pada akhirnya turun ke level terendahnya di hari yang sama.
“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat pada rentang 6.716 – 6.811,” imbuhnya.
Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan saham PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), yang berpotensi mengalami penguatan pada perdagangan pasar hari ini.
Baca Juga: Jual Saham Hampir Rp1 T, Adaro Kembangkan Smelter di Kaltara