Megaproyek IKN

Investasi Megaproyek IKN, Kasatgas Belum Tahu Detailnya

Kasatgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H Sumadilaga menyebut sudah ada investasi swasta yang mau masuk. Tapi belum tahu detailnya.

Featured-Image
Kasatgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H. Sumadilaga (Foto: apahabar.com/Ayyubi)

bakabar.com, JAKARTA - Kasatgas Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis H Sumadilaga menyebut sudah ada investasi swasta yang mau masuk. Tapi belum tahu detailnya.

"Saya baru dapet info dari OIKN secara verbal," katanya pada konferensi pers Perkembangan IKN, di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (18/8).

Meski begitu, dia meyakini, pembangunan proyek dari pihak swasta akan berjalan secepatnya. "Ya, sekitar September mulainya," terangnya.

Baca Juga: Ribuan Pekerja Megaproyek IKN Dapat Layanan Kesehatan Gratis

Danis menambahkan. Perkembangan terakhir yang didapat ada sekitar 300 Letter of Inten (LOI) yang sudah masuk. Di antaranya dari swasta dan luar negeri.

Adapun laporan yang diberikan oleh OIKN mengenai pembangunan dari pihak swasta, meliputi sekolah, hotel, rumah sakit dan pusat perbelanjan.

"Saya gak tau persis, tapi yang saya tahu ada Jakarta Internasional School, Rumah Sakit Hermina, Pakuwon, Jambuluwuk, macem-macem," ungkapnya.

Biar tahu saja. Megaproyek IKN yang sekarang dibangun dan dikembangkan mengglontorkan biaya sebesar Rp466 triliun.

Kata dia, diharapkan 20 persen biayanya melalui APBN, sisanya adalah swasta. "Bisa dari APBU atau investasi," jelasnya.

Di samping pembangunan yang bersumber APBN sedang diproses. PUPR telah menyiapkan land devploment. Yang mana itu diperuntukan untuk investasi.

Danis menjelaskan, megaproyek IKN memiliki sembilan kawasan pengembangan. "Industri rendah karbon, energi, pertanian, argo, macem-macem," sebutnya.

Baca Juga: PUPR Targetkan Megaproyek IKN Selesai 2024

Dari sembilan kawasan itu, baru satu yang sudah dalam proses. Yang mana masuk dalam tahap satu atau kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP). Meliputi 6.671 hektare tanah yang terdiri dari zona 1A, 1B, dan 1C.

Adapun, zona 1A memiliki luas 2876 hektar, 1B seluas 2037 hektar, dan 1C seluas 1758 hektar.

"Itu kawasan (KIPP) yang sekarang sudah masuk dalam proses pengerjaan," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner