bakabar.com, JAKARTA - Salah satu program yang sukses mencuri perhatian dalam ajang Indonesia Modification Expo atau IMX 2022 adalah Black Stone Live Modz Challenge, yang di antaranya ada Avanza EV.
Program ini diikuti oleh 5 publik figur Tanah Air yang notabene-nya menyukai otomotif, yakni Andre Taulany, Atta Halilintar, Gading Marten, Raffi Ahmad dan Uya Kuya.
Kelimanya memodifikasi tiap mobil andalannya sesuai konsep masing-masing itu. 5 mobil modifikasi itu saling unjuk gigi di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, 1 - 2 Oktober, tempat diadakannya IMX 2022.
Avanza EV Atta Halilintar
Di antara kelima mobil tersebut, Toyota Avanza milik Atta Halilintar jadi mobil yang dirancang dengan konsep menarik perhatian pengunjung.
Bukan tanpa sebab, mobil dengan basis Low MPV (Multi Purpose Vehicle) keluaran tahun 2010 milik Youtuber kondang itu telah dikonversi menjadi kendaraan listrik (electric vehicle/EV).
Baca: IMX 2022 Jadi Wadah Modifikasi dan Aftermarket Kelas Dunia
Baca: Formula 1 GP Singapura: Kesempatan Max Verstappen Untuk Mengunci Gelar Juara Lebih Cepat
Mobil Toyota Avanza EV milik Atta ini bersaing ketat dengan BMW E30 kepunyaan Raffi Ahmad dan Andre Taulany.
Ada juga Audi R8 milik Gading Marten dan Mazda MX-5 Miata kepunyaan Uya Kuya.
Nantinya pemenangnya akan mendapatkan Piala Ketua MPR RI Bambang Soesatyo dengan uang tunai sebesar Rp1 miliar.
Menurut Kepala Pembangun dan Modifikasi mobil Atta Halilintar, Nofian mengatakan, konsep yang dipresentasikan pada mobil ini adalah futuristik EV.
"Dari sekian banyak modifikasi yang ada di mobil ini, pengerjaan konversi dari mesin konvensional ke listrik yang paling rumit," ungkap Nofian, Sabtu (1/10).
Baca: Update Game Balapan Gran Turismo 7, Tiga Mobil Konsep yang Kece Siap Meluncur
Baca: Komunitas Nissan Evalia Merayakan Ulang Tahun ke-10 di Hotel Laras Asri Salatiga Jawa Tengah
Lebih jauh ia menerangkan, bila untuk pengerjaan konversi ke listrik, timnya membutuhkan waktu lebih dari 2 bulan yang melibatkan banyak ahli dan teknisi.
Interior Nyaman dan Fungsionalitas
Nofian menuturkan, kalau Avanza konversi listrik ini tetap mementingkan kenyamanan dan fungsionalitas, semua fiturnya bisa dijalankan secara normal.
Untuk mendukung konsep modifikasi yang diusung, keempat titik roda dari Avanza EV ini dibekali dengan air suspension.
Kaki-kaki seperti peleknya juga berukuran standar, tim builder memodifikasi bodi samping dekat roda agar tampilannya makin menarik.
Khusus ide desainnya, kata dia, semuanya dari Musa Tjahjono, sebagai Head of Designer West Coast Customs yang juga jadi desainer mobil Justin Bieber.
"Untuk bodi di stiker dari Max Decal, metode airbrush dari Tomi Airbrush dan pengerjaan dalam interior oleh Masterpiece. Intinya banyak tim yang mengajarkan Avanza EV ini," tandasnya.
Baca: Mengenal Deretan Mobil dalam Tragedi G30S PKI
Mengenai part yang dibenamkan pada mobil sejuta umat tersebut, Nofian menyebut, kebanyakan masih mengandalkan produk impor, meski ada beberapa dari lokal.
"Komponen baterai dan motor penggerak kita letakkan di bagian kap mesin depan. Jadi mengganti mesin konvensional, nah ini jadi salah kesulitannya karena kita menyesuaikan dengan ruang mesin Avanza," ungkapnya.
Soal tenaganya, Nofian mengklaim Avanza EV sanggup dipacu hingga 180 km/jam, bahkan bisa menjangkau jarak hingga 300 km dalam kondisi baterai penuh.
Untuk durasi pengisian baterai dari posisi kosong hingga penuh bisa dituntaskan dalam waktu 6 jam, tapi belum mendukung fast charging karena bersifat kelistrikan AC.
"Memang jangkauan dan lama pengisiannya belum maksimal karena ini masih berupa konsep. Baik dari rangkaian baterai, dinamo masih bersifat manual," beber Nofian.
Lantas, dengan konsep yang terbilang radikal, berapa biaya membangun Avanza EV?
"Nominal yang sudah dikeluarkan untuk mobil ini sekitar Rp600 jutaan. Angka itu sudah meliputi pembelian mobil bekas Toyota Avanza rakitan 2010," tutupnya.