Tak Berkategori

Ini ‘Kesaktian’ Tuan Guru Bangil yang Dikagumi Guru Tuha

apahabar.com, BANJARMASIN – Tuan Guru H Abdul Qadir Hasan atau yang juga dikenal dengan Guru Tuha…

Featured-Image
Tuan Guru Muhammad Syarwani Abdan (Kiri) dan Tuan Guru H Abdul Qadir Hasan (kanan). Foto-Istimewa

bakabar.com, BANJARMASIN - Tuan Guru H Abdul Qadir Hasan atau yang juga dikenal dengan Guru Tuha pernah mengungkapkan kekagumannya pada sosok Tuan Guru H Muhammad Syarwani Abdan atau Guru Bangil. Hal itu diungkapkan beliau ketika menyaksikan secara langsung "kekeramatan" Guru Bangil.

Tuan Guru H Abdul Qadir Hasan adalah seorang ulama besar asal Martapura, Kalimantan Selatan. Beliau dikenal sebagai Pimpinan Pondok Pesantren Darussalam di zamannya sekaligus pendiri Nahdlatul Ulama di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Baca Juga: Begini Tanggapan Guru Cantung Ketika Mendengar Nama Habib Luthfi bin Yahya

Selain itu, Guru Tuha juga aktif memerankan tokoh di balik perlawanan terhadap penjajah di masyarakat Banjar. Jasa besar beliau terhadap keamanan di wilayah Kalsel kemudian berlanjut setelah didaulat pemerintah Indonesia sebagai penasehat keamanan pasca kemerdekaan di Kalsel.

Guru Tuha selain memiliki ilmu agama yang mumpuni, beliau juga dikenal memiliki ilmu kedigdayaan. Ilmu tersebutlah yang kemudian beliau bagikan kepada masyarakat sebagai bekal melawan penjajah.

Kiprah Guru Tuha tersebut memberikan kesan tersendiri bagi masyarakat Banjar. Yakni penghormatan sekaligus kekaguman dengan sosok yang tidak hanya memiliki ilmu agama mumpuni, tapi juga keahlian bela diri.

Di balik kekaguman masyarakat dengan sosok Guru Tuha, ternyata Sang Ulama pun juga pernah mengungkapkan kekaguman pada seorang ulama. Ulama tersebut adalah Tuan Guru H Muhammad Syarwani Abdan (Guru Bangil).

Sebagai diceritakan Tuan Guru H Syaifuddin Zuhri, suatu ketika Guru Tuha menyaksikan sebuah kejadian yang membuat beliau mengagumi keilmuan Guru Bangil.

Cerita itu berlatar masa penjajahan, para tentara penjajah masuk menerobos masuk rumah Guru Bangil. Dengan entengnya Guru Bangil meniti di tali listrik bertegangan tinggi tanpa disengatnya.

Ketika meniti di atas, Guru Bangil kemudian menghamburkan biji kacang hijau ke arah pasukan penjajah yang berada di bawah. Ajaib, para tentara itu seolah diterjang air bah, sehingga sekuat tenaga berenang ke tepi.

"Padahal sebenarnya tidak ada air," ucap Abah Guru Banjar Indah (Tuan Guru Syaifuddin Zuhri)

Kesempatan itu pun, sambung Abah Guru Banjar Indah, dimanfaatkan oleh para santri dan masyarakat untuk mengalahkan mereka.

Kejadian itu pun menjadi catatan tersendiri bagi Guru Tuha.

Guru Bangil sebagaimana diungkapkan tulisan berjudul "Kiprah Keulamaan dan Pemikiran Tuan Guru H Muhammad Sjarwani Abdan Al Banjari" memiliki keahlian ilmu bela diri.

Keahlian itu juga diwariskan pada murid-murid beliau, sebagai bekal untuk berdakwah. Salah seorang santri beliau yang mewarisi dengan baik ilmu bela diri ini adalah almarhum Tuan Guru Masdar Balikpapan.

Baca Juga: Dua Kampung di Martapura Tak Bisa Dimasuki Penjajah, Dua Ulama Ini Ternyata Penyebabnya

Editor: Muhammad Bulkini



Komentar
Banner
Banner