bakabar.com, JAKARTA - Pernah menonton film Disney berjudul Snow White and The Seven Dwards? Mantra terkenal yang diucapkan sang putri berbunyi Mirror, Mirror on the Wall. Kalau Anda percaya ini, maka selamat, Anda terkena Mandela Effect.
Mandela Effect merupakan fenomena psikologis yang terjadi ketika sekelompok orang percaya bahwa suatu peristiwa atau detail tertentu dalam sejarah atau budaya populer berbeda dengan fakta sebenarnya.
Melansir livescience, istilah ini berasal dari kisah banyak orang yang percaya bahwa Nelson Mandela meninggal di penjara pada tahun 1980-an, meskipun kenyataannya dia dibebaskan dari penjara pada tahun 1990 dan meninggal pada tahun 2013.
Kalau menurut studi dari Deepasri Prasad dan Wilma A Bainbridge dalam jurnal yang dipublikasikan Psychological Science, Mandela Effect berasal dari hasil ingatan palsu otak kita. Menariknya, hal itu tidak hanya terjadi pada kita saja, tetapi oleh orang lain juga.
Perlu diketahui, kapasitas otak kita itu besar banget. Mengutip dari Kok Bisa, otak kita punya kapasitas sebesar 2,5 juta gigabyte. Meski begitu, tidak semua ingatan kita dapat dipercaya.
Ingatan kita bukan seperti video yang bakal tetap sama memutar setiap adegan atau peristiwa. Ingatan kita bisa berubah karena dipengaruhi banyak hal, seperti peristiwa aktual, keyakinan, emosi, dan ekspektasi.
Beberapa Contoh Mandela Effect:
- Banyak orang percaya bahwa kartun populer dari tahun 1990-an, "Berenstein Bears", sebenarnya dieja sebagai "Berenstain Bears".
- Beberapa orang mengingat bahwa logo merek permen "Kit Kat" memiliki tanda hubung di antara "Kit" dan "Kat", meskipun sebenarnya tidak pernah ada tanda hubung di sana.
- Banyak orang percaya bahwa dalam film Star Wars, karakter Darth Vader berkata "Luke, I am your father", tetapi dialog sebenarnya adalah "No, I am your father".
Penyebab fenomena Mandela Effect di antaranya:
Kesalahan Memoris
Manusia seringkali tidak sempurna dalam mengingat detail tertentu dari masa lalu, dan kesalahan memoris dapat terjadi terutama ketika dipengaruhi oleh pengaruh luar seperti film, buku, atau media lainnya.
Konfirmasi Bias
Orang cenderung mencari informasi yang mengkonfirmasi keyakinan mereka sendiri dan mengabaikan informasi yang bertentangan dengan keyakinan mereka.
Efek Sosial
Orang-orang dapat dipengaruhi oleh keyakinan kelompok atau "budaya massa" yang menyebarkan informasi yang salah atau tidak akurat.
Lebih lanjut, fenomena Mandela Effect juga menunjukkan bahwa ingatan manusia tidak selalu dapat diandalkan dengan sempurna. Ingatan manusia sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pengaruh luar, emosi, dan predisposisi kognitif.
Fenomena Mandela Effect juga telah menimbulkan banyak diskusi di kalangan ilmuwan dan psikolog. Beberapa penjelasan lain yang diajukan untuk fenomena ini termasuk efek dimensi ganda, teori kuantum, dan teori multiverse.
Namun, tidak ada penjelasan pasti yang diterima secara universal dan fenomena ini tetap menjadi misteri.
Beberapa orang juga menganggap fenomena Mandela Effect sebagai konspirasi atau tanda-tanda perubahan dalam realitas. Namun, tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung teori-teori ini.
Dalam kesimpulannya, fenomena Mandela Effect menunjukkan bahwa ingatan manusia tidak selalu dapat diandalkan dengan sempurna dan bahwa penting untuk selalu memeriksa kembali fakta-fakta sejarah atau budaya populer yang kita yakini benar.
Fenomena ini juga menarik perhatian banyak orang karena menggugah pikiran dan membuka kemungkinan bahwa dunia yang kita pikir kita ketahui mungkin tidak selalu tepat.