bakabar.com, JAKARTA - Megaproyek IKN sudah menyerak banyak APBN. Angkanya fantastis. Rp65,568 triliun. Sayangnya, belum ada investasi yang terealisasi.
Padahal data MoU yang sudah masuk di Kementerian Investasi banyak. Apa yang terjadi? Kata Ketum HIMPI, Akbar Himawan Buchari lantaran beberapa infrastruktur dasar belum siap.
"Kalau infrastruktur sudah jadi, investasi pasti bakal masuk," katanya pada wartawan, Jakarta, Kamis (24/8).
Baca Juga: RUU di Revisi, DPR RI Pantau Perkembangan IKN
Kata dia, beberapa anggota HIPMI, sebagai pengusaha swasta. Sudah menyatakan kesiapannya untuk investasi.
"Ada dari yang ingin membangun rumah sakit, perumahan dan fasilitas lainnya," ungkapnya.
Bahkan mitranya yang berada di luar negeri juga sudah dikomunikasikan. Tapi, belum bisa ditindaklanjuti.
"Ya, karena ada beberapa infrastruktur yang masih harus dibangun pemerintah dulu lewat APBN tahun ini dan tahun depan," terangnya.
Di samping itu, HIPMI optimis. Jika infrastruktur selesai, investasi pasti akan masuk.
"Kami juga pastinya akan membantu pemerintah untuk mewujudkan realisasi investasi dari sektor swasta," katanya.
Baca Juga: Otorita IKN Pastikan Seluruh Pekerjanya Bebas Malaria
Biar tahu saja. HIPMI tahun ini berencana menyelenggarakan KTT ASEAN di Balikpapan. Mengundang kemitraannya dari ASEAN dan China.
"Kita adakan di Balikpapan agar bisa liat IKN secara langsung," katanya.
Hal itu sebagai langkah kongkret HIPMI untuk membantu pemerintah. Membuat negara-negara yang datang tertarik berinvestasi.