bakabar.com, JAKARTA – Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada hari ini, Kamis (12/8) berpotensi menguat.
Penguatan rupiah hari ini karena disebabkan data inflasi AS terbaru tak sesuai ekspektasi.
Rupiah dibuka menguat 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp 14.380 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.383 per dolar AS.
“Rupiah mungkin bisa menguat terhadap dolar AS hari ini setelah data indikator inflasi AS, indeks harga konsumen, semalam menunjukkan kenaikan inflasi tidak setinggi ekspektasi semula,” kata pengamat pasar uang, Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Kamis (13/8) dilansir Antara.
Departemen Tenaga Kerja AS mengumumkan indeks harga konsumen (IHK) meningkat 0,5 persen secara bulanan (mom) pada Juli dibandingkan Juni 0,9 persen (mom) dan merupakan penurunan terbesar inflasi dalam 15 bulan.
“Hasil data tersebut menyingkirkan sementara isu tapering atau pengetatan moneter sehingga dolar AS melemah terhadap nilai tukar lainnya,” ujar Ariston.
Meskipun demikian, lanjutnya, tingkat inflasi di AS masih tinggi di kisaran 5 persen, di atas target The Fed di kisaran 2 persen.
Menurut Ariston, isu tapering berpeluang kembali lagi bila data-data ekonomi AS terus menunjukkan perbaikan di tengah pandemi.
“Di sisi lain, kekhawatiran pasar terhadap pandemi masih berpeluang menahan penguatan nilai tukar aset berisiko,” katanya.
Terkait pandemi, jumlah kasus harian Covid-19 di Tanah Air pada Rabu (11/8/2021) mencapai 30.625 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 3,75 juta kasus.
Sedangkan jumlah kasus meninggal akibat terpapar Covid-19 bertambah 1.579 kasus sehingga totalnya mencapai 112.198 kasus.
Sementara itu, sebanyak 3,21 juta orang telah dinyatakan sembuh sehingga total kasus aktif Covid-19 mencapai 426.170 kasus.
Ariston mengatakan rupiah hari ini berpotensi menguat ke area Rp 14.350 per dolar AS dengan potensi resisten di kisaran Rp 14.440 per dolar AS.
Pada Selasa (10/8) lalu, rupiah ditutup terkoreksi 20 poin atau 0,14 persen ke posisi Rp 14.383 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.363 per dolar AS.