bakabar.com, JAKARTA - Indonesia sedang menyegarkan kedekatan dengan Serbia. Ada potensi meningkatkan kerja sama ekonomi di sana.
"Indonesia berusaha meningkatkan kerja sama ekonomi bersama Serbia dengan mendorong pembentukan Pengaturan Perdagangan Preferensial (PTA)," kat Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi dalam rilisnya, dikutip, Selasa (5/9).
Prospek peningkatan kerja sama itu didapat setelah Retno bertemu dengan Menteri Luar Negeri Serbia, Ivica Dacic di Jakarta. Di sela-sela rangkaian KTT ke-43 ASEAN, Senin (4/9).
Baca Juga: KTT ASEAN ke-43, Sederet Tamu Negara Terus Berdatangan
Dalam pertemuan dengan Retno, Serbia menandatangani Perjanjian Persahabatan dan Kerja Sama di Asia Tenggara (TAC). Juga menjadi negara ke-52 yang mengadopsi perjanjian itu.
Pertemuan ini diyakini membawa hasil positif. Memperkuat hubungan bisnis antar Indonesia dan Serbia.
Pada Oktober nanti, pengusaha-pengusaha Serbia diundang hadir dalam Pameran Dagang Indonesia di Jakarta. Dalam momentum itu juga bakal digelar Forum Bisnis Indonesia-Eropa.
Biar tahu saja. Persahabatan Indonesia-Serbia sudah terbangun sejak Konferensi Asia-Afrika 1955.
Serbia adalah salah satu mitra dagang terbesar Indonesia di Balkan. Dengan nilai perdagangan pada paruh awal 2023 melonjak 227 persen.
Baca Juga: KTT ASEAN, Amerika Punya Request untuk Pesawat Kamala Harris
Retno maupun Dacic setuju bahwa Spirit Bandung, kerja sama antar negara berkembang, dan penghargaan terhadap hukum internasional semakin relevan. Juga penting di tengah persaingan geopolitik yang makin sengit.
"Indonesia dan Serbia akan merayakan 70 tahun hubungan diplomatik pada 2024," ucap Dacic.
Demi momen bersejarah itu, Dacic mengundang Presiden Joko Widodo mengunjungi Serbia.