Hilirisasi Hasil Mineral

Indonesia Akan Stop Ekspor Emas, Indef: Hilirisasi Belum Siap

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai Hilirisasai Indonesia belum siap terkait kebijakan larangan ekspor emas.

Featured-Image
Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad menyampaikan kondisi perekonomian negara kawasan Asia Pasific. Foto: Apahabar.com

bakabar.com, JAKARTA – Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai Hilirisasai Indonesia belum siap terkait kebijakan larangan ekspor emas.

Direktur Executif Indef Tauhid Ahmad mengatakan Indonesia masih kekurangan sejumlah sektor yang dapat memberikan nilai tambah untuk komoditas emas.

“kita belum siap untuk mengolah emas di dalam negeri. Untuk logam mulia itu bisa dihilirisasi dalam bentuk perhisan, bentuk chip, maupun bentuk-bentuk seperti koin dan juga untuk supply di bank sentral,” ujarnya kepada bakabar.com, Selasa (14/2).

Ilustrasi bentuk chip untuk komputer. Foto: Antara
Ilustrasi bentuk chip untuk komputer. Foto: Antara

Belum ada indutri pembuatan chip

Menurut Tauhid, sektor utama yaitu industri pembuatan chip di Indonesia masih belum siap. Padahal sektor tersebut bisa menjadi industri yang bisa memberikan nilai tambah paling besar untuk komoditas emas.

Baca Juga: Wamenkeu: Hilirisasi Dorong Indonesia Keluar dari 'Middle Income Trap'

Industri pembuatan chip menjadi penting karena berkaitan dengan sektor teknologi. Pada sektor teknologi emas secara umum digunakan untuk berbagai kepentingan termasuk telekomunikasi, komputer, sistem pertahanan, peralatan medis hingga misi antariksa. 

Sehingga jika memang pemerintah ingin Indonesia berhasil dalam penerapan pelarangan ekspor emas untuk hilirisasi industri, maka sektor pembuatan chip yang harus lebih dulu dibangun.

“Larangan emas untuk ekpor itu tidak bisa dilakukan cepat karena di dalam negeri permintaannya belum ada. Industri seperti sektor pembuatan chip dan lain sebagainya harus digabung dengan industri ekletronik dan lainnya,” ujar Tauhid.

Market industri perhiasan masih rendah

Industri untuk pembuatan chip menjadi penentu dari keberhasilan hilirisasi emas. Di sisi lain ketika pemerintah ingin menyiapkan hilirisasi emas sebagai perhiasan, Tauhid mengatakan tingkat permintaan pasarnya masih rendah.

Baca Juga: Tingkatkan Nilai Tambah, Bahlil Ungkap Peran UU Cipta Kerja dalam Hilirisasi Indonesia

Sehingga jika kebijakan pelarangan ekspor emas untuk industri perhiasan diberlakukan, pemerintah terlebih dahulu harus meningkatkan persentase permintaan pasarnya agar bisa berhasil.

“Kalau logam emas untuk perhiasan menurut saya itu marketnya tidak disitu, padahal di luar negeri logam emas bisa digunakan untuk berbagai macam hal. Jadi tergantung apakah pemerintah mau membangun itu untuk industri perhiasan,” kata Tauhid.

Ilustrasi warga jual perhiasan emas. Foto-detikcom
Ilustrasi warga jual perhiasan emas. Foto-detikcom

Emas untuk Bank Indonesia

Hilirisasi emas selain untuk perhiasan dapat juga digunakan untuk pembelian, seperti yang telah dilakukan oleh Bank Indonesia (BI). Sejumlah negara di dunia melalui bank sentralnya sering melakukan pembelian emas.

Pembelian emas yang dilakukan bank sentral sebagai alat cadangan devisa negara. Indonesia sendiri berada di urutan ke-45 negara yang menyimpan devisa dalam bentuk emas. Sedangkan Amerika Serikat menjadi yang terbesar dengan cadangan emas sebagai devisa sebesar 8,1 ribu ton.

Baca Juga: Industri Hilirisasi Sektor Perikanan, Wujud Kebijakan Ekonomi Biru

“Di Indonesia untuk bank sentral melakukan pembelian emas tinggal standarisasi, sehingga yang paling memungkinkan,” ujarnya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pemerintah berencana melarang ekspor emas. Kemudian pada pertengahan 2023, dirinya menetapkan kebijakan untuk menghentikan ekspor komoditas tambang mentah, serta komoditas lainnya seperti tembaga, bauksit hingga timah.

Namun sampai saat ini, pemerintah belum menyampaikan secara rinci aturan pelarangan ekspor emas dan hilirisasi seperti apa yang akan disiapkan terhadap komoditas Safe Haeven tersebut.

Editor
Komentar
Banner
Banner