bakabar.com, BANJARBARU – Kesabaran pengendara yang melintas di jalan Liang Anggang-Bati-Bati benar-benar diuji.
Kondisi jalan yang penuh lumpur membuat pengendara harus ekstra hati-hati.
Lebih ironis bila kondisi hujan. Sejumlah kubangan di ruas jalan nasional ini bakal dipenuhi genangan air. Bak kolam kotor.
Kondisi ini imbas dari proyek perbaikan jalan sepanjang 5 kilometer di kawasan tersebut yang belum tuntas.
Selain menghambat transportasi, sengkarut proyek ini pun disebut-sebut berimbas pada roda perekonomian warga setempat.
Perbaikan jalan dinilai lambat. Alhasil, pedagang yang berada di kawasan setempat terpaksa harus tepuk jidat.
"Sekarang orang banyak pikir-pikir lewat di jalan ini. Kalo yang lewat jarang, otomatis jualan juga sepi," kata pedagang setempat.
Udin (55) warga Banjarmasin yang kerap bolak-balik Bati-Bati mengaku prihatin dengan kondisi jalan seperti ini.
Biasa dia harus putar melalui Jalan Cempaka Banjarbaru. "Tapi, lewat jalur alternatif ini lebih boros sekitar sejam," katanya.
Alhasil Udin ingin coba-coba melintas di jalan Liang Anggang. "Ternyata kondisinya lebih parah. Sepanjang jalan tadi banyak-banyak berzikir aja," singgungnya.
Nasib sama juga dialami Muhammad Zain warga Tambang Ulang Pelaihari. Rencana hanya ingin coba-coba karena melihat cuaca yang saat itu cukup cerah.
"Eh ternyata masih parah jalannya," ujarnya.
Mulanya Zain memang ingin berencana lewat jalur alternatif. Tapi karena melihat cuaca yang saat itu cukup cerah, dia mencoba melintas di jalan Liang Anggang.
"Kalo mutar jauh, ongkos bensin pun bertambah," cetusnya.
Dia juga mengaku heran dengan proses pengerjaan jalan di kawasan ini. Sebab, dari awal petugas sudah langsung mengerjakan perbaikan kedua akses jalan.
"Mestinya sebelah dulu, biar pengendara bisa melintas. Aku yang orang awam aja paham," sentilnya.
Seluruh pengendara hingga warga setempat sepakat berharap proses perbaikan jalan ini cepat selesai, sehingga transportasi dan roda ekonomi bisa kembali seperti semula.
Informasi dihimpun, proyek jalan Liang Anggang – Bati-Bati dibagi dua paket pekerjaan.
Pertama rehabilitasi Jalan Simpang Liang Anggang sampai Batas Kota Pelaihari dengan panjang mencapai 3,52 Km.
Kemudian rehabilitasi Jalan Simpang Liang Anggang sampai Batas Kota Pelaihari dan Batas Pelaihari sampai pertigaan Bati-Bati hingga Jalan Benua Raya, Bati-Bati. Panjang jalan yang ditangani mencapai 2,7 Km. Total kedua paket ini menelan dana APBN sebesar Rp74 miliar.
Hingga berita ini diturunkan, bakabar.com masih berupaya melakukan konfirmasi kepada Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional Kalsel, Syauqi Kamal. Yang bersangkutan masih belum merespons.