Kalsel

Imbas Covid-19, Pembangunan Siring Muara Kelayan Ditunda

apahabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin terpaksa menunda pembangunan Siring Sungai di kawasan Muara Kelayan yang…

Featured-Image
Ativitas bongkar muat di Pasar Pagi Muara Kelayan, Banjarmasin, saat sebagian tokonya dibongkar untuk pembangunan siring. Foto-apahabar.com/Bahaudin Qusairi.

bakabar.com, BANJARMASIN – Pemerintah Kota Banjarmasin terpaksa menunda pembangunan Siring Sungai di kawasan Muara Kelayan yang direncanakan tahun ini.

Penyebabnya anggaran untuk proyek itu dialihkan untuk penanganan Pandemi Covid-19 di Kota Banjarmasin.

Kepala Bidang Sungai Dinas PUPR Banjarmasin, Hizbul Wathoni mengungkapkan sebelumnya pengerjaan Siring Muara Kelayan itu dilaksanakan pada tahun ini.

Namun anggaran yang disediakan untuk melaksanakan kegiatan tersebut sebesar Rp10,7 miliar dialihkan sementara waktu.

“Karena kami juga diminta melakukan penyesuaian anggaran, maka dana itu dialihkan untuk dana penanganan Covid-19,” ujarnya.

Meski tak dikerjakan tahun ini pembangunannya, namun untuk pembebasan lahan masih terus berjalan.

Alasannya, lanjut dia karena untuk biaya pembebasan lahan sudah dibayarkan kepada pedagang beras yang memiliki toko atau gudang di kawasan itu.

“Kami juga sudah menyurati bahwa di bulan Juni ini sudah bebas semua lahannya,” harapnya.

Lantas, kapan proyek siring sungai di Muara Kelayan itu bakal dilanjutkan?

Thoni mengakui masih belum bisa memastikan kapan proyek bakal kembali dapat dilanjutkan.

Sebab pihaknya juga terpaksa membatalkan kontrak kepada pemenang lelang konsultan pengawas kegiatan pembangunan.

“Untuk proyek fisik yang sebesar itu pendanaannya, tidak mungkin dapat dilakukan tahun ini. Berbeda kalau misalnya proyek fisik ringan,” tuntasnya.

Perlu diketahui, pengerjaan proyek siring Muara Kelayan, direncanakan dikerjakan pada tahun ini. Panjangnya, 150 meter dengan anggaran sebesar Rp10,7 miliar.

Proyek ini sendiri dimulai dengan melakukan pembebasan lahan yang sebelumnya diisi oleh puluhan toko atau pergudangan milik pedagang beras.

Dari pantauan wartawan di sejumlah kios atau gudang sudah tampak rata.

Namun, sebagian lainnya juga masih berdiri. Ada yang dalam proses pembongkaran, hingga masih beroperasi.

Salah seorang pedagang yang belum membongkar kios berasnya, H Rahman mengatakan bahwa pihaknya sudah siap membongkar kios.

Kemungkinan, pembongkaran bakal dilakukannya dalam minggu-minggu ini.

“Iya, saya sudah mendapatkan surat dan diminta untuk membongkar kios. Pembayaran uang pembebasan lahan juga sudah dilakukan, jadi akan segera pindah,” bebernya.

Rahman menambahkan, sebagian pedagang ada yang memilih pindah tempat, ada pula yang urunan membangun tempat baru yang letaknya berseberangan jalan dengan lokasi terdahulu.

“Kira-kira ada 20 pedagang yang menetap di situ,” tandasnya.

Editor: Ahmad Zainal Muttaqin



Komentar
Banner
Banner