bakabar.com, MARABAHAN - Setidaknya dalam tiga bulan terakhir, sampah menutupi sungai di bawah Jembatan Simpang Empat Jejangkit di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Barito Kuala (Batola).
Selain merusak pemandangan, sampah juga menyebabkan bau. Terlebih bukan hanya sampah plastik atau batang kayu, bangkai hewan juga ikut tersangkut.
Adapun timbunan sampah disebabkan terkait tiang kayu bekas pembangunan jembatan yang belum dibersihkan. Demikian pula beberapa tiang kayu ulin bekas jembatan lama dan jembatan bailey.
"Sebenarnya kami bersama warga sudah beberapa kali membersihkan tumpukan sampah tersebut. Terakhir sebelum lebaran," ungkap Kepala Desa Jejangkit Muara, Jamhari, Rabu (9/4).
"Namun lama-kelamaan sampah dari arah hulu sungai kembali menumpuk di bawah jembatan, karena tertahan tiang-tiang bekas proyek, jembatan lama dan jembatan bailey yang belum dilepas," imbuhnya.
Diketahui proyek penggantian Jembatan Simpang Empat Jejangkit tersebut dikerjakan sejak akhir Juni 2024, dan rampung pertengahan Desember 2024.
Dibangun menggunakan APBD Pemprov Kalimantan Selatan, biaya pembangunan Jembatan Simpang Empat Jejangkit sepaket dengan Jembatan Paman Birin di Desa Bahandang dengan total biaya Rp33 miliar lebih.
Sementara ketika dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, Yasin Toyib, berjanji akan segera menindaklanjuti.
"Kami akan meminta kontraktor untuk segera membersihkan bekas proyek jembatan tersebut," tegas Yasin.