Kabar Pasar

IHSG Ditutup Melemah Seiring Pasar Cermati Rilis Keuangan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (25/1) sore ditutup melemah 30,92 poin poin atau 0,45 persen ke posisi 6.829,9.

Featured-Image
Karyawan melintas di depan layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (25/1) sore ditutup melemah seiring investor masih mencermati rilis laporan keuangan beberapa bank pada pekan ini.

IHSG ditutup melemah 30,92 poin poin atau 0,45 persen ke posisi 6.829,9. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 7,01 poin atau 0,75 persen ke posisi 932,3.

"Hari ini cenderung aksi profit taking, walaupun secara fundamental rupiah menguat, yang menguntungkan buat IHSG," kata Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM di Jakarta, Rabu (25/1).

Beberapa bank besar dijadwalkan merilis laporan keuangan kuartal IV 2022 pada pekan ini.

Baca Juga: IHSG Naik Seiring Penguatan Rupiah Terhadap Dolar AS

Sementara secara fundamental, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih akan menguat pada tahun ini seiring mulai masuknya dana asing ke pasar keuangan domestik.

Penguatan tersebut sejalan prospek ekonomi Indonesia yang diperkirakan akan tumbuh di atas lima persen year on year (yoy) pada 2023.

Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor meningkat dengan sektor transportasi & logistik paling tinggi yaitu 3,14 persen, diikuti sektor keuangan dan sektor industri naik masing-masing 0,57 persen dan 0,21 persen.

Baca Juga: Bank Sumut Siap IPO, Tawarkan Rp510 per Saham

Sedangkan, tujuh sektor terkoreksi dengan sektor energi turun paling dalam yaitu minus 0,87 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor barang konsumen primer masing-masing minus 0,58 persen dan minus 0,42 persen.

Adapun saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TRUK, PEVE, PNLF, ASLC, dan PNIN. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni CBRE, ARCI, PADA, SLIS, dan FILM.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.218.669 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan 23,21 miliar lembar saham senilai Rp8,27 triliun. Sebanyak 250 saham naik, 276 saham menurun, dan 195 tidak bergerak nilainya.

Editor


Komentar
Banner
Banner