bakabar.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (18/1) sore ditutup melemah tipis seiring para pelaku pasar masih mencermati arah kebijakan Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang dimulai hari ini.
IHSG ditutup melemah 1,5 poin atau 0,02 persen ke posisi 6.765,7. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,08 poin atau 0,01 persen ke posisi 929,7.
"Aksi profit taking terjadi mengingat para pelaku pasar mencermati dinamika RDG BI dalam rangka menetapkan BI7DRRR," kata Senior Investment Information Mirae Asset Nafan Aji Gusta saat dihubungi oleh Antara di Jakarta, Rabu.
Para pelaku pasar melakukan aksi profit taking, yaitu melakukan penjualan saham yang dimiliki atau yang telah dibeli, setelah mencapai level harga atau target yang telah direncanakan dalam posisi menguntungkan.
Aksi tersebut dilakukan seiring investor masih mencermati RDG BI pada 18 hingga 19 Januari ini, yang mana para analis memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih nyaman bergerak di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat dimana sektor industri paling tinggi yaitu 0,55 persen, diikuti sektor kesehatan dan sektor transportasi & logistik naik masing-masing 0,54 persen dan 0,47 persen.
Sedangkan empat sektor terkoreksi dimana sektor barang baku turun paling dalam yaitu minus 1,11 persen, diikuti sektor barang konsumer non-primer dan sektor teknologi masing-masing minus 0,34 persen dan minus 0,31 persen.
Adapun, saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu GZCO, SNLK, WMPP, OKAS, dan SDPC. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ISAP, BMBL, SOUL, BPTR, MTPS.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.167.365 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 22,55 miliar lembar saham senilai Rp10,44 triliun. Sebanyak 229 saham naik, 279 saham menurun, dan 200 tidak bergerak nilainya.