Kalteng

IDI Kalteng Mencatat 11 Dokter Terpapar Covid-19

apahabar.com, PALANGKA RAYA —Sejak pandemi corona virus disease atau Covid-19 melanda Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI)…

Featured-Image
Sekretaris IDI Kalteng dr Tagor Sibarani. Foto-Istimewa

bakabar.com, PALANGKA RAYA —Sejak pandemi corona virus disease atau Covid-19 melanda Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mencatat ada 11 dokter yang terkonfirmasi virus ini di Bumi Tambun Bungai.

""Sekarang ada tiga yang sedang dalam perawatan. Yang satu sudah selesai perawatan dan negatif tapi masih lanjut masa istirahat,” kata Sekretaris IDI Kalteng dr Tagor Sibarani, Rabu (30/9).

Sedangkan yang suspek ada 4 orang. Kendati sempat dirawat karena bergejala tapi hasil swab negatif.

Menurutnya, dari total tenaga medis tertentu yang positif. Satu orang bertugas di ruang isolasi Covid-19.

Sepuluh lainya bertugas di ruang non isolasi, tapi di daerah resiko, seperti Instalasi Gawat Darurat (IGD), puskesmas dan praktek mandiri.

“Puji Tuhan tidak ada anggota yang meninggal. Mohon doanya ya, semoga kita semua terlindungi dan terbebas dari Covid ini,” pintanya.

Tagor menjelaskan, berbagai upaya yang telah IDI Kalteng lakukan, biar tidak banyak yang terpapar.

Pembentukan satuan tugas (satgas) internal IDI sebagai turunan instruksi IDI pusat.

Pendataan dan monitoring yang terlibat langsung dan tidak langsung dalam penanganan Covid-19.

Koordinasi dengan seluruh cabang terkait pendataan dan monitoring ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD) dan penggunaannya yang baik.

Keberadaan sistem managemen resiko di rumah sakit baik regulasi pengaturan dokter, waktu, rotasi.

Kemudian pedoman alur dan tata laksana yang mengacu ke PMK dan kolegium serta panduan terbaru.

Monitoring penggajian dan realisasi pemberian insentif pemerintah sebagai dukungan semangat.

Koordinasi dan mengikutsertakan pada pertemuan-pertemuan ilmiah terbaru tentamg Covid-19.

Menjalin kerjasama dengan pihak lain yang tidak terikat untuk donasi /sumbangan bagi para dokter seperti suplemen, extra fooding dan lainnya.

Pemberian penghargaan berupa sertifikat piagam penghargaan bagi para sejawat.

Bahkan anjuran menjadi agen/teladan pelaksanaan protokol kesehatan di kesehariannya.

Terakhir upaya optimalisasi layanan telekonsultasi/telemedicine.



Komentar
Banner
Banner