Tak Berkategori

HUT Tabalong, Saat Warga Berharap Api Abadi Mabuun Menyala Kembali

apahabar.com, TANJUNG – Ulang tahun Kabupaten Tabalong tinggal menghitung hari. 1 Desember, Tabalong genap berusia 56…

Featured-Image
Sejumlah warga berharap api abadi di monumen Tanjung Puri, Mabuun kembali menyala saat hari jadi Kabupaten Tabalong ke-56, 1 Desember mendatang. Foto: Istimewa

bakabar.com, TANJUNG – Ulang tahun Kabupaten Tabalong tinggal menghitung hari. 1 Desember, Tabalong genap berusia 56 tahun.

Terselip harapan warga agar api abadi di monumen Tanjung Puri kembali menyala.

Harapan warga ini tidaklah berlebihan, mengingat obor di Mabuun sejak lama menjadi ikon Tabalong.

Belakangan, hal ini juga menjadi perbincangan hangat warganet di grup Facebook warga Tabalong.

“Kayapa buhan pian (gimana menurut pian)akur kah (setuju kah) pas Ultah Tabalong ini kita minta api obor Mabuun dinyalakan kembali meski hanya beberapa hari di bulan Desember?” tulis akun Arul Thuamina Chiche di grup Habar Tabalong Plus.

“Sudah sangat lama api tersebut kada (tidak) menyala lagi, mudahan dinas terkait mengabulkan permintaan kita warga Banua,” sambungnya.

Berbagai komentar pun membanjiri kolom komentar. Banyak yang setuju dengan harapan tersebut. Lalu bisakah harapan warga Tabalong ini terwujud?

Pemerintah Kabupaten Tabalong telah meminta Pertamina EP aset V lapangan Tanjung menyalakan kembali api Mabuun.

Seperti yang diungkapkan Legal and Relation Pertamina EP Tanjung Field, Akhmad Ruspandi, saat dihubungi apahaabr.com, Sabtu (13/11).

“Tapi, saat ini gasnya sangat sedikit sehingga tidak bisa untuk menyalakan obor itu, walaupun sudah dibuatkan jalur pipa dari lokasi Dahur ke Tugu obor Mabuun,” jelasnya.

Artinya, Ruspandi mengakui kemungkinan besar pihaknya tak mampu memenuhi permintaan dari pemerintah dan warga Tabalong.

Namun sebagai gantinya, Pertamina akan memperbaiki lampu penerangan di tugu obor Mabuun.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan. Pertamina EP Tanjung Field akan memperbaiki lampu penerangan tugu obor dalam waktu dekat, sebelum perayaan Hari Jadi Tabalong,” pungkasnya.

Sejarah Api Abadi

Api obor Mabuun mulai padam sejak April 2014. Padamnya api di monumen Tanjung Puri ini membuat redup kawasan jantung kota Tabalong yang dulu terang benderang.

Di sebuah kilang minyak, obor yang menyala merupakan fitur keamanan penting. Dilansir Fluenta, api yang menyala itu disebut sebagai flare.

Secara teori, kelebihan gas dalam sebuah kilang minyak akan berbahaya. Oleh karenanya, harus dihabiskan dengan cara dibakar.

Proses flaring umumnya cara untuk melindungi kilang minyak dari ancaman tekanan berlebihan pada kilang minyak.

Proses dari penyulingan menghasilkan hidrogen sulfida yang mudah menguap dan meledak. Supaya aman, bahan hidrokarbon ini dibakar dengan cara yang terkendali.

Api inilah yang nantinya dilihat orang-orang dan jadi bagian paling diingat dari sebuah kilang minyak.

Tugu obor di Mabuun yang sudah menjadi ikon Tabalong akhirnya dipadamkan karena Pertamina kekurangan pasokan gas pada 2014.

Pertamina pernah berjanji akan menyalakan kembali api abadi tersebut jika sumber gas baru di Desa Dahur, Tanta berproduksi.

Namun apa daya kebutuhan gas untuk operasional produksi Pertamina mencapai 2 juta standar kaki kubik (scf). Sementara produksinya hanya 1,8 juta scf.

Kurangnya pasokan gas disebabkan tidak berproduksinya dua sumur migas di Kecamatan Tanta, TA – 01 dan TA -03.

Artinya, Pertamina perlu sumber gas baru untuk bisa kembali menyalakan tugu obor Mabuun yang saat ini sudah berganti dengan lampu jalanan.

Komentar
Banner
Banner