bakabar.com, PALANGKA RAYA âUpacara HUT ke-75 di Kalimantan Tengah (Kalteng) kali ini diperingati di tengah pandemi Corona virus disease atau Covid-19.
Jumlah pasukan pengibar bendera (Paskibra) tahun ini pun, berbeda dari tahun -tahun sebelumnya.
Paskibra yang bertugas di tingkat Provinsi Kalteng hanya 6 orang. Masing-masing tiga orang saat pengibaran dan penurunan bendera.
Peserta upacara juga dibatasi, karenamengutamakan protokol kesehatan dan hanya diikuti 40 orang peserta dari satuan TNI, Polri, Satpol PP dan ASN di lingkungan Pemprov Kalteng.
Kendati begitu, upacara kemerdekaan RI berlangsung hikmad dan lancar. Ini terlihat seluruh peserta sangat antusias mengikuti proses tahapan upacara.
Gubernur Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran memimpin upacara pengibaran bendera di Lapangan Kantor Gubernur, Senin (17/8).
Sedangkan sore hari, untuk penurunan bendera, Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H Ismail Bin Yahya bertindak selaku inspektur upacara.
Dalam amanatnya, Sugianto Sabran mengungkapkan, bahwa upacara 17 Agustus kali ini, wujud kepatuhan terhadap protokol penanganan Covid-19, sehingga dilaksanakan sederhana.
Tetapi tidak mengurangi makna strategis dan nilai esensial yang terkandung dalam peringatan hari bersejarah kemerdekaan RI.
“Ini akan tercatat bahwa peringatan kali ini dilakukan dalam suasana keprihatinan yang mendalam karena pandemi Covid-19,”ujar Sugianto.
Untuk itulah seluruh daya dan upaya dikerahkan, dengan dukungan dana yang besar, secara terintegrasi melibatkan semua stakeholder dan lintas elemen masyarakat.
Hal itu semata-mata, untuk mengendalikan penyebaran Covid-19 demi memberikan perlindungan kepada seluruh lapisan masyarakat.
Adapun tema yang diusung dalam HUT RI tahun ini, yakni Indonesia Maju. Hal ini merepresentasikan Pancasila sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Tak lupa Sugianto dalam menyampaikan sejumlah perkembangan capaian indikator makro pembangunan Kalteng dalam mendukung konsep Indonesia Maju.
Ditunjukkan dari aspek pertumbuhan ekonomi, perhubungan, program tol laut dan ditetapkannya Kalteng sebagai daerah pendukung ketahanan pangan nasional (food estate) di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas.
Melalui momentum HUT RI, Sugianto menggelorakan tekad untuk melaksanakan pembangunan, mengisi kemerdekaan dengan jiwa dan semangat ‘Huma Betang’ (Rumah Besar).
‘Huma Betang’ merupakan salah satu falsafah yang dimiliki masyarakat Dayak Kalteng dengan konsep bebas terpimpin. Budaya huma betang diimplementasikan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, termasuk keluarga dekatnya.
Kemudian Sugianto juga ingin Kalteng merdeka dari kebodohan, kemiskinan, keterisolasian dan Covid-19 menuju Indonesia maju.
Sekadar catatan, Provinsi Kalteng selama ini selain dikenal sebagai Bumi Tambun Bungai juga makin akrab disebut sebagai Bumi Pancasila.
Editor: Ahmad Zainal Muttaqin