bakabar.com, RANTAU - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Tapin sejak dini hari, Selasa (1/4) menyebabkan banjir di Kompleks Labuhan Permai, Kelurahan Rangda Malingkung, Kecamatan Tapin Utara.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tapin, sebanyak 107 rumah terdampak dengan ketinggian air mencapai 20 hingga 70 sentimeter.
Meski tidak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa ini, banjir yang terjadi sejak subuh menyulitkan aktivitas warga.
Salah seorang warga, Gusti Zulkifli, mengungkapkan bahwa air mulai masuk ke permukiman sekitar pukul 05.00 Wita.
"Kalau di rumah kami air setengah meter. Namun beberapa rumah yang terendam hingga 1 meter. Dari sekitar 200 rumah, lebih dari setengahnya terdampak," jelasnya.
Sejumlah warga berharap adanya langkah pencegahan dari pihak terkait, salah satunya melalui normalisasi sungai.
"Kalau bisa sungainya dikeruk, karena sekarang sudah dangkal dan pendek," tambah Gusti.
Sementara warga lainnya, Mardiana, menduga banjir juga dipengaruhi oleh aliran air dari tambang yang dilepaskan.
"Air mulai masuk ke rumah sekitar pukul 09.00 dengan arus deras. Biasanya banjirnya tidak sampai berhari-hari, tapi meninggalkan lumpur yang cukup banyak," paparnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Tapin, Sopyan, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan banjir pukul 08.30 Wita dan langsung bergerak ke lokasi.
"Sekarabg air sudah mulai berangsur surut. Tim Reaksi Cepat (TRC), Satgas, dan Pusdalops BPBD bersama Polri serta Lurah Rangda Malingkung telah melakukan pengecekan dan pendataan warga terdampak," bebernya.