Huawei Cloud

Huawei Cloud Diklaim Jamin Keamanan Serangan Siber hampir 100 Persen

Huawei menjamin layanan komputasi awan atau Huawei Cloud yang dimiliki pengguna aman dari ancaman serangan siber hingga 95 persen.

Featured-Image
Huawei Cloud diklaim aman dari ancaman serangan siber hingga 95 persen. Foto dok. Jonathan Kemper

bakabar.com, JAKARTA - Di tengah era digitalisasi, sistem penyimpanan data semkain rentan dicuri. Untuk itu, Huawei menjamin layanan komputasi awan atau Huawei Cloud yang dimiliki pengguna aman dari ancaman serangan siber hingga 95 persen.

"Huawei Cloud memiliki manajemen risiko yang dinamis dan operasi pemeliharaan pintar untuk mengatasi dan menghindari ancaman siber lebih dari 70 persen hanya dalam satu menit, dan 95 persen dalam lima menit," ucap President of Marketing Dept Huawei Cloud, William Dong dalam konferensi secara daring, Rabu (17/5).

Dijelaskan dia, sistem deteksi serangan Huawei Cloud akan bekerja secara otomatis dan dapat mendeteksi hingga 95 persen ancaman tiap lima menit.

“Serangan siber terjadi jutaan kali tiap harinya, jika pebisnis tidak mampu mengatasi ini dengan otomatis, tidak juga bisa menggunakan teknologi AI, teknologi pemeliharaan pintar yang masif, bagai mana mengatasinya," ujarnya.

Baca Juga: Huawei Rilis MatePad 11 2023, Harga Segini Cocok buat Pegawai Kantoran

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa selama satu tahun belakangan, telah terjadi hingga 100 miliar kali kejahatan siber di dunia, dan jutaan kali serangan tiap harinya.

Sementara di Indonesia, berdasarkan data yang Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) RI, ada satu miliar serangan siber di Indonesia sepanjang tahun 2022.

"Berdasarkan teknologi ini, kami dapat menyediakan layanan Cloud dengan reliabilitas yang sangat tinggi (ultra high), yang dapat dipastikan," tuturnya.

Dong menyebut Huawei Cloud juga menyediakan latensi yang rendah hingga 50 ms di seluruh dunia, dan latensi di bawah 29ms di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Baca Juga: Huawei Watch Buds Hadir Kombinasikan Jam Tangan dan Earbuds

Ia mengklaim, angka ini lebih baik dari penyedia layanan serupa yang tersedia di mana infrastruktur Cloud berskala global ini memiliki total 29 wilayah kerja.

Semuanya itu tersebar di seluruh dunia dan zona 78 AZ yang tersebar di 170 negara dan wilayah.

Setelah Indonesia, tahun ini, semakin banyak pelanggan yang memanfaatkan Huawei Cloud seperti di Turki, Arab Saudi, Filipina, dan Mesir.

Huawei Cloud menyediakan lebih dari 240 jenis layanan yang tergabung dalam empat lini produk dengan empat puluh juta pengembang (developer) dan lebih dari delapan juta pelanggan.

Mulai dari pengembangan produk, manajemen data pemerintahan, hingga pengembangan teknologi AI dan konten digital.

Editor


Komentar
Banner
Banner