Pemerasan KPK

Hindari Panggilan Polda Metro Jaya, Alasan Firli Mengada-ada

Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) menyebut ketua KPK, Firli Bahuri mengada-ada soal alasannya untuk menghindari panggilan polisi.

Featured-Image
Senin Ada Pegawai KPK Dipanggil Polda Metro Jaya, Firli Bahuri?

bakabar.com, JAKARTA - Masyarakat Antikorupsi Indonesia (MAKI) melihat alasan Ketua KPK, Firli Bahuri mengada-ada soal tidak menghadiri panggilan Polda Metro Jaya. 

Koordinator MAKI Boyamin Saiman merasa aneh jika melihat jadwal Roadshow Bus KPK 2023 yang baru akan dimulai pada 9 November sampai dengan 12 November 2023

"Pak Firli semestinya bisa berangkat besok aja di waktu siang atau pagi. Toh beliau tidak harus hadir tanggal 9. Saya sudah cek penerbangan pagi-pagi dari Jakarta ke Medan ada, Medan ke Aceh ada besok," ujar Boyamin, Selasa (7/11).

Boyamin menilai Firli Bahuri menggunakan alasan aktivitas di KPK hanya sebagai tameng agar tidak hadir dalam pemanaggilan dan pemeriksaannya berkaitan dengan dugaan kasus pemerasan kepada Yasin Limpo.

"Dan biasanya pak Firli jarang ikut acara bus, biasanya wakil ketua yang ikut. Jadi menurut saya, ini adalah alasan untuk menghindari pemanggilan dari Polda Metro Jaya," ujarnya.

Boyamin meminta agar tim penyidik Polda Metri Jaya segera melanjutkan gelar perkara dan melakukan penetapan tersangka hingga menerbitkan surat penangkapan paksa.

"Tapi yang utama saya kira, perlu juga dilakukan upaya berikutnya adalah cekal, karena saksi boleh dicekal kok 6 bulan, daripada nanti pergi ke luar negeri dari Aceh ke Singapura atau Malaysia kan bisa juga. Jadi intinya Kalau dari data tersebut jelas alasan tidak menghadiri panggilan di Polda jelas mengada-ada," imbuhnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Johanis Tanak mengatakan alasan Firli Bahuri mangkir sebagai saksi dalam pemeriksaan lanjutan di Polda Metro Jaya bukan mengada-ada.

Tanak menuturkan, Firli sudah memiliki jadwal untuk hadir di dalam acara Roadshow Bus KPK dan peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) di Aceh.

"Jadi kendala, bukan mengada-ada. Memang itu sudah ada jadwal sebelumnya sudah direncanakan,” kata Tanak dalam konferensi pers di gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (6/11).

Editor


Komentar
Banner
Banner