Kalsel

Hidup Sebatang Kara, Kai Anggut Rindu Cucunya yang Jadi Imam di Makkah

apahabar.com, KANDANGAN – Tidak memiliki siapa-siapa lagi, Kai Anggut mengaku rindu dan berharap bisa bertemu cucunya…

Featured-Image
Kai Anggut atau bernama asli Saberi, kakek dari Syekh Asal Al Banjari yang menjadi imam di kota Makkah. Foto-Muhammad Hidayat

bakabar.com, KANDANGAN – Tidak memiliki siapa-siapa lagi, Kai Anggut mengaku rindu dan berharap bisa bertemu cucunya lagi, yang dikabarkan menjadi imam beberapa masjid di Tanah Suci Makkah, Saudi Arabia.

Kai Anggut atau bernama asli Saberi, kini hidup miskin sebatang kara di hutan Dusun Tambak Pipi’i, Desa Batulaki, Kecamatan Padang Batung, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS).

Kediamannya jauh dari pusat Desa, dengah jalan lumayan menguji nyali. Ia pun tak punya kendaraan jika mau pergi ke mana-mana.

Ia merupakan warga Kalinduku-Tajau Balah, Desa Ambutun, Kecamatan Telaga Langsat, Kabupaten HSS.

Kai Anggut memiliki seorang puteri bernama Mariati (almarhum), yang ikut menetap di Makkah bersama suaminya.

Ternyata Mariati dikarunia 2 anak laki-laki, satu di antaranya yakni Syekh Asal Syu’bah bin Haji Yanto Al-Makki Al-Banjari.

Syekh Asal sempat viral, karena menjadi pemuda keturunan Kalimantan yang menjadi imam di Kota Makkah.

Kai Anggut mengaku rindu untuk bertemu dengan cucunya lagi, meski hanya sebentar. Jika bisa, paling tidak, bisa berkumpul sampai 2 atau 3 hari.

“Anak tidak ada lagi, tinggal cucu yang dimiliki sebagai gantinya. Namanya cucu, bagaimanapun tetap cucu, ingin bertemu,” ucapnya dengan mata berbinar-binar.

img

Syekh Asal Syu’bah bin Haji Yanto Al Makki Al Banjari. Foto-Istimewa

Kai Anggut pernah dikunjungi langsung oleh Syekh Asal, yang ujarnya sangat mirip puterinya itu. Namun pertemuannya tak berlangsung lama, dan itu sudah sekitar 3 tahun lalu. Sampai kini, dia tidak tahu lagi kabar sang cucu.

“Dandaman (rindu, red) sekali, melihat cucu yang mirip sekali anak saya itu, tetapi apalah daya tidak mampu mendatangi,” ucapnya.

Ia berharap, cucunya atau siapa pun yang dapat memfasilitasi, jika ada kesempatan dapat mempertemukan lagi baik di kediaman saat ini, maupun di kampung halaman.

Miris! Kakek Imam Masjid Makkah Asal Banjar Tinggal Sebatang Kara di Tengah Hutan



Komentar
Banner
Banner