bakabar.com, JAKARTA – Dua tentara dilaporkan tewas dalam insiden helikopter jatuh di Pangkalan Udara Hsinchu, Kamis (16/7), sekitar pukul 14.30 WIB,
Markas Besar Angkatan Darat Taiwan mengidentifikasi kedua jenazah adalah pilot dan kopilot helikopter jenis OH-58D, yakni Mayor Chien Jen Chuan dan Kapten Kao Chia Lung.
“Mereka segera dibawa ke rumah sakit terdekat, namun nyawanya tidak tertolong,” kata Mabes AD, seperti dikutip kantor berita resmi Taiwan, CNA, Jumat (17/7).
Sejumlah truk pemadam kebakaran milik Pemerintah Kota Hsinchu dikerahkan ke lokasi kejadian saat pesawat nahas tersebut sesaat kemudian.
Mayor Jenderal Chang Tai Sung, komandan Komando Brigade 601 Taoyuan yang menaungi helikopter nahas itu, mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi saat heli hendak pulang ke skuadronnya di Kota Taiyuan dari Lanud Hsinchu setelah menjalani babak kelima latihan penembakan, yang merupakan bagian dari latihan tahunan Han Kuang.
Menurut dugaan sementara, saat kecelakaan yang terjadi dua menit setelah helikopter tersebut tinggal landas pada pukul 15.25 waktu setempat, pilot melapor kepada petugas pengendalian lalu lintas udara bahwa kecepatan rotor melambat di ketinggian 400 kaki dari atas landasan, demikian Chang.
Menurut dia, sesuai standar dalam kondisi seperti itu helikopter seharusnya kembali ke landasan bukan malah melanjutkan terbang.
Mengingat helikopter saat itu terbang di atas area perumahan, maka kedua pilot memutuskan berbalik dan kembali ke pangkalan udara untuk menghindari jatuhnya korban sipil.
Mereka berusaha belok kiri 180 derajat tetapi, mungkin karena lemahnya kecepatan rotor, pesawat jatuh di pangkalan udara, demikian Mayjen Chang mengutip hasil investigasi awal.
Buntut dari peristiwa itu, AD Taiwan menangguhkan operasi semua helikopter jenis OH-58D buatan Amerika Serikat tersebut.
Dalam keterangan persnya, Mabes AD telah membentuk panitia ad hoc untuk menyelidiki penyebab lebih lanjut kecelakaan tersebut.
Insiden kemarin merupakan peristiwa kecelakaan ketiga yang melibatkan helikopter OH-58D yang sudah dua tahun berdinas militer di Taiwan. Dua kecelakaan fatal sebelumnya terjadi pada Maret 2018 dan Mei 2020. (Ant)
Editor: Fariz Fadhillah