Peristiwa & Hukum

Jenazah Korban Helikopter PK-RGH Tiba di RS Bhayangkara Banjarmasin

Delapan jenazah korban jatuhnya helikopter BK117-D3 dengan registrasi PK-RGH tiba di Instalasi Forensik RS Bhayangkara, Banjarmasin, Jumat (05/09).

Featured-Image
Jenazah helikopter di Kecamatan Mentecomwe, Tanah Bumbu tiba di Instalasi RS Bhyangkara Banjarmasin. Foto: Amrullah/bakabar

bakabar.com, BANJARMASIN – Delapan jenazah korban jatuhnya helikopter BK117-D3 dengan registrasi PK-RGH tiba di Instalasi Forensik RS Bhayangkara, Banjarmasin, Jumat (05/09) sekitar pukul 02.30 Wita.

Jenazah tersebut dibawa menggunakan enam mobil ambulans dengan pengawalan Patroli dan Pengawalan (Patwal) dari Kecamatan Mentewe, Tanah Bumbu hingga ke Banjarmasin. Setibanya di rumah sakit, tim forensik langsung menurunkan jenazah satu per satu ke ruang pemeriksaan.

Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menyampaikan bahwa seluruh jenazah diserahkan kepada pihak forensik untuk proses identifikasi.

“Semua jenazah ini kita serahkan ke pihak berwenang untuk diidentifikasi,” ujarnya.

Yudhi mengakui proses evakuasi korban menghadapi sejumlah kendala, "Kendala yang kita alami adalah medan jalan, cuaca hujan, ditambah hutan yang lebat serta kondisi gunung yang curam,” jelasnya.

Selain berhasil mengevakuasi korban, tim SAR juga menemukan black box helikopter, "Black box sudah kita amankan tadi siang, bersamaan dengan evakuasi korban,” katanya.

Ia menegaskan bahwa tidak ada lagi bagian tubuh korban yang tertinggal di lokasi jatuhnya helikopter.

“Semua sudah kita bersihkan. Puing badan helikopter hangus terbakar, sedangkan bagian ekor masih utuh,” bebernya.

Sementara itu, Kabiddokkes Polda Kalsel, Kombes Pol dr Muhammad El Yandiko, menyampaikan rasa syukur karena seluruh korban berhasil dibawa ke instalasi forensik, “Alhamdulillah kami menerima delapan jenazah sesuai data awal,” ujarnya.

Tahap awal pemeriksaan, akan dilakukan pemeriksaan ante mortem, "Proses ante mortem dilakukan untuk mencocokkan data maupun kondisi fisik korban,” jelasnya.

Sebagian besar korban merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), tetapi detail identitas masih menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut.

Editor


Komentar
Banner
Banner