bakabar.com, BANJARMASIN – Pasca-heboh kasus moge dan Ading Basit, anggota DPR RI Dapil Kalsel 1, Rifqinizamy Karsayuda, langsung menemui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono.
Pada awalnya, Bang Rifqi, sapaan akrab Rifqinizamy Karsayuda, bermaksud menyampaikan draft buku yang ditulisnya berjudul “Dimensi Hukum Pembiayaan Infrastruktur Milik Negara dengan Skema Non-APBN (Kolaborasi Pemerintah dan Perusahaan Swasta Nasional)”.
“Buku ini telah saya tulis sejak awal menjabat anggota DPR RI dan bertugas di Komisi V. Saya meminta Pak Basuki menuliskan kata pengantar. Alhamdulillah beliau bersedia,” ucap Bang Rifqi kepada bakabar.com, Jumat (24/9) siang.
Anggota DPR RI Dapil Kalsel 1, Rifqinizamy Karsayuda, menemui Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono. Foto-Istimewa
Menteri Basuki sepakat membuka Jembatan Alalak di halaman selanjutnya…
Di sela pertemuan itu, Bang Rifqi dan Menteri Basuki juga membicarakan soal jembatan Alalak.
Di mana ikon baru Kalsel ini sekarang menjadi buah bibir di kalangan masyarakat Banua.
“Kami juga bicara soal jembatan Alalak di Banjarmasin yang menjadi buah bibir beberapa hari ini,” kata pemuda asli Barabai, HST ini.
Ia pun secara objektif menyampaikan kondisi sebenarnya yang terjadi di lapangan kepada Menteri Basuki.
Bang Rifqi juga meminta Menteri Basuki agar segera membuka jembatan Alalak, tanpa harus menunggu peresmian dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
“Beliau setuju dan amat memahami masukan saya,” tegasnya.
Selain itu, pihaknya sepakat untuk terus berkoordinasi guna melanjutkan dan mempercepat berbagai program infrastruktur di Kalsel.
Di antaranya revitalisasi Sekumpul, Bendungan Riam Kiwa, pelebaran jalan negara menuju Banua Anam (Hulu Sungai) dan lain-lain.
“Saya pastikan semua akan berjalan dan terus berjalan. Insya Allah,” tutupnya.
