Pemkab Barito Kuala

Hari Pertama Mengantor, Penjabat Bupati Batola Dinansyah Gelar Rapat Koordinasi

Hari pertama mengantor sebagai Penjabat Bupati Barito Kuala (Batola), Kamis (15/8) pagi, Dinansyah langsung menggelar rapat koordinasi bersama semua kepala Satu

Featured-Image
Penjabat Bupati Batola, Dinansyah, berbincang dengan Sekdakab Zulkipli Yadi Noor dan Kepala Disdukcapil Akhmad Wahyuni di sela peninjauan beberapa ruang kantor di Setda Batola, Kamis (15/8). Foto: Istimewa/Ahmad

bakabar.com, MARABAHAN - Hari pertama mengantor sebagai Penjabat Bupati Barito Kuala (Batola), Kamis (15/8) pagi, Dinansyah langsung menggelar rapat koordinasi bersama semua kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Dinansyah resmi dilantik menggantikan Mujiyat, Minggu (11/8) oleh Gubernur Kalimantan Selatan, H Sahbirin Noor, di Gedung Idham Chalid Banjarbaru.

Namun Dinansyah yang juga Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kalsel, tidak dapat langsung bertugas di Batola.

Penyebabnya terdapat beberapa penugasan lain yang harus diselesaikan, termasuk menghadiri puncak peringatan Hari Jadi ke-74 Kalsel di Banjarmasin, Rabu (14/8) pagi.

Setelah menghadiri kegiatan di eks Kantor Gubernur Kalsel itu, Dinansyah bertolak ke Marabahan dan menyempatkan diri mengunjungi sanak keluarga di Kelurahan Ulu Benteng.

Adapun rapat koordinasi di Aula Bahalap tersebut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Zulkipli Yadi Noor dan semua pejabat eselon II.

Berlangsung tidak kurang dari 2 jam, Dinansyah menegaskan tugas penjabat bupati adalah melaksanakan kegiatan pemerintahan sesuai aturan dan anggaran.

Kemudian mengajak semua SKPD bekerja bersama, menjaga situasi tetap kondusif dan menyukseskan pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Juga: Dinansyah dan Endri Dilantik Menjadi Penjabat Bupati Batola dan HSS

Baca Juga: Momen Harjad Kalsel ke-74, Batola Raih Penghargaan dari Kementerian Desa

Terkait Pilkada 2024, Dinansyah menegaskan agar semua Aparatur Sipil Negara (ASN) menjaga netralitas. Terlebih sanksi pelanggaran netralitas tidak memiliki tingkatan ringan, tetapi mulai sedang sampai berat.

Setelah rapat koordinasi selesai, Dinansyah meninjau beberapa ruangan kantor di Sekretariat Daerah (Setda) sembari mengenang masa lalu.

"Saya diterima menjadi PNS sejak 1988 dan ditempatkan di Banjarmasin. Sebelumnya untuk menuju Banjarmasin dari Marabahan, hanya menggunakan transportasi air," ungkap Dinansyah.

"Begitu saya kembali ke Marabahan, perkembangan terlihat luar biasa, terutama dengan Jembatan Rumpiang," imbuhnya.

Dari sekian jalan di Batola, Dinansyah menyoroti Jalan Marabahan-Tabukan lantaran menyimpan kenangan tersendiri.

"Jalan Marabahan-Tabukan juga sudah sedemikian bagus. Kebetulan dulu saya pernah ikut bekerja membuat jalan Marabahan-Tabukan dalam Program Padat Karya. Semua pekerjaan dilakukan manual," kenang Dinansyah.

"Makanya begitu diberi amanah oleh Gubernur Kalsel untuk meneruskan kepemimpinan di Batola, saya sangat bersyukur. Dalam periode yang cukup singkat, saya berusaha menyelesaikan tugas dan program penjabat sebelumnya," sambungnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner