bakabar.com, BARABAI – Pasca dilantik 26 Februari 2021 tadi, Istri Bupati Hulu Sungai Tengah (HST), Cheri Bayuni Budjang baru dikukuhkan sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di Bumi Murakata.
Acara pengukuhan tersebut digandeng dengan pelantikan pengurus TP PKK se-HST. Agenda ini bertepatan pada momen Hari Perempuan Internasional, 8 Maret.
Pada hari yang bersejarah itu, Cheri mengingatkan tugas sebagai Penggerak PKK kepada pengurus yang baru dilantik. Terutama dalam melaksanakan pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.
Pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir ditambah dampak bencana banjir yang melanda HST, kata Cheri, akan menambah tantangan tim PKK ke depannya.
“Secara langsung maupun tidak langsung, dampak dari musibah itu akan melemahkan ketahanan ekonomi keluarga,” kata Cheri usai dikukuhkan sang suami, Bupati Aulia Oktafiandi di Auditorium Pemkab HST, Senin (8/3).
Belum lagi permasalahan terkait angka kematian ibu dan bayi. Termasuk permasalahan stunting dan kasus gizi buruk serta tingginya angka kelahiran.
“Ini masih menjadi PR kita bersama,” terang wanita kelahiran Banjarmasin 1995 silam ini.
Dengan berbagai permasalahan itu, Cheri berharap TP PKK HST mampu merencanakan program pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Tentunya yang terukur dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Baik itu dalam pembinaan dan pengembangan program PKK yang sudah berjalan, maupun dalam membuat gagasan program baru.
“Mudah-mudahan dengan pelantikan ini, pengurus memiliki tekad yang kuat dan kesungguhan dalam melaksanakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga.Sehingga kita turut berkontribusi dalam peningkatan kesejahteraan keluarga di daerah ini,” tutup Cheri.
Sebelumnya, dalam sambutannya, Bupati HST, H Aulia Oktafiandi menyampaikan, Ketua TP PKK Kalsel mengimbau agar mendukung program pemerintah sesuai dengan potensi daerah serta kondisi terkini. Terlebih dalam situasi pandemi global saat ini.
Situasi itu, kata Aulia, tidak menjamin kepastian kondisi selanjutnya.
“Pandemi ini membuka pintu persoalan kesehatan, perekonomian, pendidikan sosial sampai spiritual berbagai isu seperti lingkungan, perempuan dan anak juga disabilitas. Perlu dikelola secara khusus,” tegas Aulia.
Banyak hal yang dapat dilakukan berdasarkan sepuluh program PKK dalam situasi pandemi ini. Terlebih pada saat Bumi Murakata masih berbenah pascabencana banjir Januari lalu.
“Ketika tanggung jawab diletakkan di pundak kita, maka kita tidak akan kehabisan jalan untuk melahirkan kebaikan,” kata Aulia.
Dia meminta segenap pengurus TP PKK bekerja sama dalam tim yang solid. Sebab untuk mengatasi persoalan dan menciptakan perubahan membutuhkan energi besar.
“Semua harus selaras, bersinergi dan efektif dalam rangka mewujudkan masyarakat HST yang maju, unggul dan dinamis,” tutup Aulia.