bakabar.com, BANJARBARU - Di bawah kepemimpinan Wali Kota HM Aditya Mufti Ariffin dan Wakil Wali Kota Wartono. Banjarbaru menorehkan banyak capaian di usia ke-25, Sabtu (20/4).
Selain telah berstatus sebagai Ibu Kota Provinsi Kalimantan Selatan menggantikan Banjarmasin, terlihat beberapa capaian pembangunan yang tergambar dalam sejumlah indikator makro.
Sebut saja pertumbuhan ekonomi selama 2023 yang bertumbuh sebesar 6,81 persen. Ini merupakan pertumbuhan tertinggi di antara kabupaten/kota lain di Kalsel.
Selanjutnya Indeks Pembangunan mlManusia (IPM) Banjarbaru yang masuk dalam katagori sangat tinggi atau telah mencapai 81,25.
"Ini selalu berada di atas rata-rata provinsi sebesar 74,66 dan rata rata nasional sebesar 73,55,” ucapnya, Rabu (24/4).
Begitu juga tingkat kemiskinan, sebutnya angka kemiskinan mengalami penurunan dari 4,17 persen di 2022 menjadi 3,92 persen pada tahun 2023.
“Kami berharap angka kemiskinan dapat terus ditekan, karena tujuan pembangunan adalah mensejahterakan masyarakat," katanya.
Pun demikian dengan tingkat pengangguran terbuka di Ibu Kota Provinsi, juga mengalami penurunan dari 5,47 persen pada 2022 menjadi 5,01 persen pada tahun 2023.
“Ketimpangan pendapatan gini rasio di Kota Banjarbaru pada tahun 2023, juga kembali turun menjadi 0,321 dari tahun 2022 yang sebesar 0,341 dan capaian ini masih lebih baik di bawah nasional,” rincinya.
Selain itu, juga terjadi kenaikan APBD yang mencapai Rp1,425 triliun dari sebelumnya di bawah Rp1,1 triliun.
"Alhamdulillah banyak peningkatan di berbagai sektor. Bahkan Banjarbaru menjadi satu-satunya daerah di Kalimantan Selatan yang memiliki IPM sangat tinggi," tuntas Aditya.