bakabar.com, BALIKPAPAN – Kasus Covid-19 di Kota Balikpapan, Kaltim, makin tak terbendung.
Hari ini saja terdapat penambahan 196 kasus positif baru dan ada 120 pasien yang selesai menjalani isolasi mandiri atau sembuh.
Namun yang menjadi catatan, ialah meningkatnya angka pasien positif yang meninggal dunia. Baik yang menjalani isolasi mandiri maupun yang dirawat.
Sejak Senin (5/7) saja sudah terdapat 16 pasien positif yang meninggal. Dan terbaru hari ini, Selasa (6/7) sebanyak 19 pasien positif meninggal dunia.
“Rekor hari ini ada 19, kemarin 16. Itu pasien yang positif antigen, termasuk isoman,” sebut Fajar Sulaiman, Ketua Tim Petugas Pemakaman di TPU KM 15.
Banyaknya jenazah yang ingin dimakamkan membuat petugas pemakaman kewalahan. Bahkan hingga pukul 21.00 Wita ini petugas masih melakukan pemakaman lantaran banyaknya antrean jenazah yang akan dimakamkan.
“Kewalahan sudah pasti, makanya kami atur keberangkatannya sedemikian rupa, agar semua berjalan lancar walaupun memang ada keterlambatan sedikit. Ini pun masih berlangsung, masih ada 5 yang menunggu dari total 19 tadi,” ungkapnya.
Saat ini total petugas pemakaman berjumlah 18 orang, terbagi menjadi 2 sif. Meningkatnya jumlah jenazah yang dimakamkan membuat beberapa petugas kerap kelelahan sehingga harus digantikan sementara.
“Kalau sif pertama salah satu anggotanya ada yang nggak sanggup langsung kami ganti,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty mengatakan proses pendataan jenazah yang meninggal harus melalui hasil swab PCR.
Sehingga hanya data yang melalui swab PCR positif lah yang akan dimasukkan ke dalam data rilis media untuk di publikasikan. Sehingga kerap terjadi perbedaan data antara jumlah jenazah yang dimakamkan dengan data yang telah dirilis.
“Orang meninggal jika hasil PCR-nya sedang ditunggu itu namanya Probable. Kita proses pemakaman sesuai protokol Covid tapi rilisnya menunggu hasil PCR. Jadi yang dimakamkan bisa lebih banyak dari yang dirilis, tapi nanti akan dirilis saat hasil PCR terkonfirmasi,” pungkasnya.