bakabar.com, JAKARTA – Hari ini tepat Perayaan Hari Batik Nasional 2020, sejak ditetapkannya batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi, 2 Oktober 2009 oleh UNESCO.
Namun tahukah Anda, bagaimana cara membedakan batik asli dengan tekstil bercorak batik?
Sejalan waktu, membuat batik dapat dicetak dengan bantuan teknologi (printing). Sehingga harganya lebih miring, dibandingkan dengan metode tulis, cap, maupun kombinasi keduanya.
Namun, ada sejumlah cara atau kiat membedakan kain batik asli yang dibuat dengan tulis tangan dengan dicetak (printing).
Nah, Ketua Galeri Batik YBI Periode 2010-2019 dan aktivis Yayasan Batik Indonesia, Dr Tumbu Ramelan coba membagikan cara bedakan batik asli tersebut.
“Cara termudahnya adalah harus diingat bahwa batik tulis selamanya tidak ada (model) yang sama. Kalau cap, ada yang sama dan berulang dan biasanya tembus ke belakang,” kata Dr Tumbu Ramelan dikutip bakabar.com dari Antara.
Sementara, kain dengan motif batik yang dicetak biasanya berlainan di depan dan belakangnya.
“Tapi memang, saat ini memang cukup susah (untuk membedakannya), karena batik print sekarang sudah bisa di-print bolak balik, sehingga kita akan mudah terkecoh karena hasilnya rapi. Harus dipelajari, teliti dan dipegang langsung,” ujar Dr Tumbu Ramelan.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha dan Perajin Batik Indonesia, Dr H Komarudin Kudiya, menambahkan bahwa pengertian dan ciri-ciri batik sudah tertera di SNI 0239:2014.
Menurut pengertian yang tercantum, batik adalah kerajinan tangan sebagai hasil pewarnaan secara perintangan menggunakan malam (lilin batik) panas sebagai perintang warna, dengan alat utama pelekat lilin batik berupa canting tulis dan atau canting cap, untuk membentuk motif tertentu yang memiliki makna.
Sementara, menurut SNI 8184:2015, tiruan batik dan paduan tiruan batik dengan batik adalah produk manual, semi masinal dan/atau masinal yang dibuat menggunakan alat utama screen-rakel dan atau alat lain untuk melekatkan pewarna, bahan kimia cabut warna, dan atau malam dingin serta paduannya untuk membentuk motif.
“Kombinasi printing dan unsur batik cap/tulis menjadi lebih susah lagi untuk dibedakan, karena disablon dulu. Kain putih dibentangkan dan disablon, untuk mengganti pekerjaan sulit pas mbatik,” kata Dr H Komarudin Kudiya.
Komarudin Kudiya menambahkan, memerlukan kecintaan untuk benar-benar mampu mengidentifikasi batik asli dengan kain cetak batik.
“Batik adalah identitas Indonesia. Masyarakat harus concern dan tanggung jawab, harus cinta dulu, sehingga kita akan tahu bedanya,” pungkas Komarudin Kudiya.
Editor : Ahmad Zainal Muttaqin